Hirup Gas Beracun, Dua ABK Tugboat di Sampit Tewas di Tempat

evakuasi korban kapal
EVAKUASI : Petugas mengevakuasi jenazah dua ABK Tugboat Bintang Karisma 5 yang meninggal dunia di dalam palka tongkang di muara Teluk Sampit, perairan Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (16/12/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Dua jenazah anak buah kapal (ABK) Tugboat (TB) Bintang Karisma 5 yang ditemukan tewas di dalam palka Tongkang BKL 05 akhirnya dipulangkan ke daerah asal. “Jenazah sudah dipulangkan ke kampung masing-masing. Sementara tugboat dan tongkang diamankan guna penyelidikan lebih lanjut,” kata Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) AKBP Eddy Santoso, Senin (18/12/2023).

Eddy menjelaskan, dari hasil penyelidikan, bahwa dua orang korban yakni M (30) dan AF (24), mereka meninggal dunia lantaran menghirup gas dari dalam palka tongkang yang mengangkut batu bara itu.

Bacaan Lainnya

”Keduanya masuk ke dalam palka bagian lambung tongkang tanpa alat pengaman, sesampainya di dalam, mereka menghirup gas beracun hingga keduanya lemas dan pingsan,” bebernya.

Eddy menegaskan, sampai saat ini Kepolisian masih berusaha keras melakukan penyelidikan terkait tewasnya dua ABK Bintang Karisma 5 tersebut. ”Jika ada perkembangan lebih lanjut, pasti akan kami sampaikan. Sementara, sampai saat ini kapal dan tongkang batu bara tersebut masih kami amankan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pita Hitam Tenaga Kesehatan Kotim, Bersatu Tolak RUU Kesehatan, Tetap Utamakan Pelayanan

Seperti diberitakan, dua ABK Bintang Karisma dilaporkan tewas mengalami kecelakaan kerja saat memeriksa dalam tongkang di muara Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu (16/12/2023) pagi sekitar pukul 08.23 WIB.

ABK yang meninggal inisial M (30) warga asal Provinsi Lampung, yang menjabat sebagai chip kapal dan AF (24) warga asal Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjabat sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM).

Kejadian bermula saat TB Bintang Karisma 5 melakukan bongkar muat di kapal Cang Hai Bing Hai, muara Teluk Sampit. Selesai itu, kapal kemudian melanjutkan perjalanan menuju Sampit dengan menarik tongkang.

Di dalam perjalanan, tongkang yang ditarik dalam keadaan posisi miring. Melihat kondisi tersebut, korban M pun kemudian memutuskan untuk memeriksa dan masuk ke lambung tongkang. M masuk ke dalam tanpa alat pengaman, tiba-tiba ditemukan dalam keadaan lemas dan terkapar. AF yang melihat kejadian itu berupaya menolong. Sialnya, saat masuk ke dalam, AF justru bernasib sama.



Pos terkait