”Kenaikan sekitar 20 persen. Rata-rata penumpang dalam kondisi hari normal di kisaran 300 penumpang atau biasanya 50 persen dari kapasitas muatan kapal (600 penumpang). Sejak bulan ini ada kenaikan sekitar 350-400 penumpang,” kata Hendrik Sugiharto, Manager PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit, Kamis (23/6).
Peningkatan jumlah penumpang, menurutnya, tidak hanya dipengaruhi naiknya tiket pesawat, tetapi juga momen libur sekolah.
”Momen libur sekolah banyak diminati pengguna jasa kapal. Kami harapkan pada momen Iduladha biasanya intensitas penumpang yang melakukan perjalanan ke Surabaya maupun Semarang cukup meningkat dan kami harapkan tahun ini jumlah penumpang terisi penuh sesuai kapasitas muatan kapal,” ujarnya.
Kenaikan harga tiket pesawat sebelumnya disoroti pejabat Kotim. Kepala Dispora Kotim Wim Reinardt Kalawa Benung mengeluhkan tingginya harga tiket.
”Harga Avtur ini benar mengalami kenaikan atau tidak? Harga tiket pesawat naiknya luar biasa. Penerbangan Sampit-Jakarta yang biasanya berkisar Rp 800 ribu – Rp 1,2 juta, naik menjadi Rp 1,7 juta – Rp 2 juta,” kata Wim.
Sales Area Manager Retail Kalselteng PT Pertamina Parta Niaga MOR VI Kalimantan Jalu Tarwoco mengatakan, jenis BBM umum seperti Avtur mengikuti harga pasar. Setiap periodenya akan berubah per tanggal 1 atau per 15 hari sekali dan akan di-review mengikuti harga pasaran minyak dunia yang saat ini sudah mencapai kisaran angka 120-130 dollar.
”Hal ini tentu sedikit berdampak terhadap kenaikan harga tiket pesawat. Ini yang nantinya akan menjadi evaluasi Pertamina,” katanya. (hgn/ign)