SAMPIT, RadarSampit.com-Jalan sehat kerukunan menjadi puncak rangkaian kegiatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-77 tahun yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu (14/1) pagi kemarin.
Kegiatan jalan sehat juga diikuti seluruh keluarga besar Kemenag Kotim dan dilepas langsung oleh Wakil Bupati Koti Irawati, Ketua DPRD Kotim Rinie dan jajaran staf pegawai Kemenag Kotim serta dimeriahkan oleh penampilan drum band dari pelajar MAN Kotim yang memandu jalan sehat.
Start titik kumpul dimulai dari kantor Kemenag Kotim Jalan Kapten Mulyono Sampit, kemudian belok kiri ke Jalan MT Haryono kemudian ke kiri Jalan HM Arsyad dan belok kiri lagi ke Jalan Ahmad Yani dan kembali titik kumpul awal (kantor Kemenag Kotim).
Usai jalan sehat selama kurang lebih 45 menit, Ketua Panitia Penyelenggara Kegiatan Kemenag Kotim Indra Siswanour menyampaikan laporannya bahwa jalan sehat kerukunan digelar dalam rangka HUT HAB ke-77 tahun yang jatuh pada 3 Januari 2023 lalu. Namun, rangkaian kegiatannya sudah dimulai mulai 23 Desember dan berakhir 14 Januari 2023 sesuai SE Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2022.
Sebelumnya, Kemenag Kotim telah mengadakan kegiatan khitanan massal, kegiatan donor darah yang diikuti 25 orang dan kegiatan kunjungan sekaligus santunan ke panti asuhan dari enam agama yang ada di Kotim pada 12-13 Desember 2022.
Untuk meramaikan HAB ke-77 tahun, Kemenag Kotim juga telah menggelar pertandingan olahraga bola voli yang diikuti 8 tim yang diikuti oleh pegawai di lingkungan Kemenag Kotim oada 26-29 Desember 2022.
Kemudian Kemenag Kotim juga melakukan ziarah ke Makam Pahlawan pada 2 Januari 2023 yang diikuti 350 pegawai serta kegiatan upacara peringatan HAB ke-77 tahun yang digelar di MIN 2 Kotim Luwuk Ranggan, Kecamatan Cempaga, Kotim.
“Jalan sehat kerukunan dengan tema kerukunan umat, Indonesia hebat menjadi rangkaian kegiatan terakhir yang dilaksanakan serentak oleh Kemenag diseluruh Indonesia dalam rangka HAB ke-77 tahun,” kata Indra.
Sebelum jalan sehat, enam pegawai Kemenag Kotim membacakan deklarasi dmai umat beragama yang dibacakan oleh pegawai dari enam agama yang berbeda. Ada empat poin deklarasi damai yang pertama untuk memperkuat komitmen kebangsaan merawat kebihinekaan yang menjadi anugerah yang dimiliki bangsa Indonesia.