Jambore Kader TP-PKK Kecamatan Tingkat Kabupaten Kotim

utama 1 society
BERSINERGI: Bupati Kotim Halikinnor dan Ketua TP-PKK Kotim Khairiah Halikinnor, serta unsur Forkopimda bersama dengan para penari yang juga merupakan anggota TP-PKK Kotim pada pembukaan Jambore Kader TP-PKK Kecamatan Se Kotim, Selasa (15/11).

Sementara itu Ketua Bidang IV PKK Kabupaten Kotim Retno Faisal menambahkan,  Jambore Kader TP PKK ini yang mengusung tema aktualisasi peran PKK dalam mencegah perkawinan usia anak dan penurunan angka stunting melalui 10 program pokok PKK. Lomba yang digelar berkaitan dengan 10 program pokok PKK, yaitu lomba tertib administrasi PKK Kecamatan, lomba penyuluhan pola asuh anak di era digital, lomba penyuluhan mengembangkan UP2K untuk meningkatkan ekonomi keluarga, lomba penyuluhan gerak Dasawisma dalam Amalkan dan Kukuhkan (Aku) hatinya PKK, lomba penyuluhan cegah stunting menuju masyarakat Kotim yang sehat mandiri dan sejahtera, lomba pidato penanganan pandemi Covid-19, penurunan angka stunting dan peningkatan ekonomi masyarakat, lomba fashion show, lomba senam haning dan lomba yel-yel PKK.

Bacaan Lainnya

“Ada 9 item lomba. Pada pembukaan Jambore Kader PKK ada dua kegiatan, pertamanya lomba yel-yel PKK dan lomba pidato, ibu camat yang melakukan pidatonya,” kata Retno.

Baca Juga :  Perangkat Daerah Menunggak Iuran KORPRI Diminta Melunasi

Kegiatan Jambore Kader PKK ini akan dilanjutkan pada 16 November  dengan lomba fashion show, lomba senam haning, lomba penyuluhan penyuluhan pola asuh anak di era digital, lomba mengembangkan UP2K untuk meningkatkan ekonomi keluarga bertempat di Gedung Serbaguna Sampit.

Kemudian lomba penyuluhan gerak Dasawisma dalam Amalkan dan Kukuhkan (AKU) hatinya PKK, serta lomba penyuluhan cegah stunting menuju masyarakat Kotim yang sehat mandiri dan Sejahtera, bertempat di Sekretariat TP-PKK Kotim. Dilanjutkan lagi dengan kegiatan seminar parenting dan pembagian hadiah para pemenang lomba, sekaligus menutup rangkaian kegiatan yang akan digelar pada 17 November mendatang.

“Paling penting dari kegiatan ini adalah pembelajarannya, bukan kalah atau menang, tapi orang dari desa bisa ke kota, bisa melihat standar yang menang seperti apa, jadi nanti bisa membuat perubahan di wilayahnya masing-masing,” pungkas Retno. (yn/gus) 

 

 



Pos terkait