Jerit Pilu Korban Kebakaran, Sempat Ngotot Tidur di Sisa Puing Rumah

rumah hangus terbakar
SISA PUING: Abdullah, salah satu korban kebakaran sempat bersikeras tidur di rumahnya yang terbakar di Jalan Muchran Ali, Sampit, Rabu (5/4). (HENY/RADAR SAMPIT)

Masna, korban lainnya, juga masih tak percaya tempat tinggalnya selama puluhan tahun lenyap dalam sekejap. ”Sudah 21 tahun saya tinggal di sini. Memang tidak ada barang yang berharga, tapi saya sudah sangat lama mendiami rumah ini. Sementara ini saya ikut anak,” kata Masna yang duduk di atas selokan, depan rumahnya yang hangus.

Imah, warga yang rumahnya selamat dari kebakaran mengaku pasrah melihat kobaran api yang begitu besarnya. ”Saya berpikir satu gang bisa habis terbakar. Saya cuma bawa badan keluar rumah. Saya pasrahkan saja. Ternyata rumah saya selamat, tidak sampai terkena kobaran api,” ujarnya.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Ketua RT 64 RW 5, Mahlan, mengatakan, rumahnya nyaris ikut hangus. Api hanya membakar sebagian atapnya. ”Di Gang Kaca Piring ada dua rumah yang hangus terbakar, di Gang Simpati ada lima rumah yang hangus dan saya juga ikut terdampak,” ujarnya.

Menurut Mahlan, warganya yang menjadi korban kebakaran di Gang Simpati bernama Ati, Muin, Iwong, Masna, Abdullah, dan Fallah. Sementara di Gang Kaca Piring bernama Sukarjo dan Halimah.

Baca Juga :  DPC Demokrat Kotim Bantah Buang Calegnya

”Tadi Ibu Wabup juga sudah menjenguk di lokasi pengungsian sementara di Masjid Tilawah, menyerahkan bantuan paket kebutuhan bahan pokok makanan untuk korban kebakaran dan Pak Camat sudah siapkan tempat pengungsian di Rujab Camat Baamang,” kata Mahlan.

Pantauan Radar Sampit, dua gang yang sempit membuat mobil unit pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim kesulitan saat akan melakukan pemadaman. Puluhan personel dibantu warga berjibaku memadamkan api. Si jago merah baru bisa dikendalikan sepenuhnya sekitar pukul 14.30 WIB, setelah terbakar sejak sekitar pukul 11.30 WIB.

”Banyak sekali warga yang datang memenuhi lokasi. Bukan membantu, hanya ikut menonton. Saya marahi, karena sangat mengganggu proses pemadaman. Petugas harus gerak cepat, gangnya juga sempit, sehingga pemadaman dibantu warga,” ujarnya.

Informasinya, titik api bermula dari rumah Sukarjo di Gang Kaca Piring. Api lalu merembet ke rumah Halimah di sisi barat hingga menjalar ke bangunan lainnya. Rumah yang hangus berkonstruksi kayu. Total ada delapan bangunan yang terbakar. Munculnya api masih simpang siur. Ada yang menyebutkan karena arus pendek, ada pula akibat kompor gas yang lupa dimatikan.



Pos terkait