Kaderisasi Partai Dinilai Gagal, Pilkada Kotim Rawan Memunculkan Calon Boneka

supriadi
Supriadi

SAMPIT, radarsampit.com – Minimnya bakal calon potensial yang muncul sebagai penantang petahana dalam Pilkada Kotim jadi potret buram demokrasi.

Partai politik dinilai gagal melakukan kaderisasi, sehingga tak ada sosok yang bisa dijual untuk melawan dominasi incumbent. Akibatnya, calon boneka pun rawan dimunculkan.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Padahal pemilihan kepala daerah merupakan kasta tertinggi kemampuan berpolitik yang harus ditunjukkan. Kalau hal ini sampai terjadi, sangat disayangkan atas gagalnya partai politik menyiapkan kader untuk benar-benar siap bertarung ide dan gagasan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kotim,” kata politikus senior di Kotim, Supriadi, Selasa (14/5/2024).

Kondisi demikian, lanjut Supriadi, membuat pasangan calon boneka bisa dimunculkan. Calon boneka biasanya didorong maju sebagai basa-basi politik untuk melawan pasangan calon agar tak melawan kotak kosong.

Dalam artian, paslon tersebut dimunculkan untuk memuluskan jalan pasangan yang diunggulkan banyak parpol, yang biasanya merupakan petahana.

Baca Juga :  Halikinnor Pastikan Selamatkan Hutan Tumbang Ramei

Menurut Supriadi, partai politik yang cenderung mengekor pada petahana, memperlihatkan partai politik tak punya nyali dan jagoan untuk bisa dipertandingkan dalam percaturan politik.

”Sebenarnya dalam politik kalah atau menang biasa dalam pertarungan. Tetapi, yang sangat tidak etis apabila terbentuknya opini kandidat boneka, justru menjadikan marwah partai kehilangan jati diri,” ujar Supriadi.

Supriadi menegaskan, kandidat boneka yang terkesan orang lain atau partai lain memanfaatkan situasi dan kondisi harus dihindari. Pilkada merupakan wadah partai politik menempatkan kader terbaiknya merebut kekuasaan agar dapat menjalankan visi misi dan program masing-masing.

Bursa bakal calon Pilkada Kotim sejauh ini memang masih minim. Selain petahana Halikinnor-Irawati (Harati), sejumlah nama yang masuk bursa dan telah mendaftar, di antaranya Jhon Krisli, Muhammad Rudini, Aswin Nur (mantan Kades Ujung Pandaran), Sidi Nur Ikhsan (Eks Direktur BUMD Kotim), dan Habib Ahmad Al Habsyi.



Pos terkait