Bantuan subsidi pendanaan darah leukodepleted sangat membantu pasien thalesemia meminimalisasi efek samping transfusi darah. ”Darah leuko sudah melalui dua kali penyaringan. Hemoglobinnya lebih awet, saat transfusi lancar dan tidak ada darah yang kental dan tidak menimbulkan alergi. Begitu pula waktu tranfusi darah berikutnya lebih panjang dibandingkan menggunakan transfusi darah biasa. Ini sangat membantu pasien thalesemia untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari transfusi darah,” ujarnya.
Renny menambahkan, setiap pasien thalesemia melakukan transfusi darah secara rutin seumur hidup. Transfusi darah ada yang 4-5 kantong empat hari berturut-turut, ada yang 2-3 minggu sekali transfusi darah.
”Ada juga yang dua kantong sebulan sekali seperti anak saya dan ada juga pasien yang dua kantong per tiga minggu sekali tergantung dari tingkat keparahan pasien. Bisa dibayangkan kalau dalam sebulan katakanlah pasien thalesemia memerlukan transfusi darah 2-4 kantong dikalikan dengan jumlah pasien 56 orang, sehingga paling tidak kebutuhannya per tahun mencapai lebih dari seribu kantong darah leukodepleted,” ujarnya. (hgn/ign)