Kepedulian Pemkab Kotim terhadap Penderita Thalasemia

thalasemia
TRANSFUSI DARAH: Ketua POPTI Kotim Renny Septio Dewi berfoto bersama salah seorang pasien thalesemia saat sedang transfusi darah di Klinik Thalesemia RSUD dr Murjani Sampit.

SAMPIT, radarsampit.com – Penderita thalesemiadi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) jadi perhatian Pemkab Kotim. Sebagai bentuk kepedulian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim memberikan bantuan subsidi pendanaan darah leukodepleted.

”Mekanismenya, Dinkes Kotim dan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kotim melakukan perjanjian kerjasama (PKS) untuk menyediakan darah khusus untuk pasien thalesemia yang dinamakan darah leukodepleted,” kata Ali, Sekretaris Dinkes Kotim, Selasa (7/3).

Bacaan Lainnya
Gowes

PKS tersebut dimulai 1 Maret 2023. Bantuan subsidi diberikan khusus untuk pasien thalesemia dengan tingkat keparahan tinggi.

Subsidi dari Pemkab Kotim diberikan sebesar Rp175 juta yang hanya cukup untuk menyediakan 500 kantong darah leukodepleted. Sejatinya kantong darah itu dinilai masih kurang dari kebutuhan pasien thalesemia di Kotim. Akan tetapi, Pemkab Kotim hanya mampu menyediakan anggaran sebesar itu.

”Tidaksemua pasien thalesemia yang mendapatkan darah leukodepleted,” ujarnya.

Baca Juga :  Harapkan Partisipasi Pemilih Pemula di Kotim Meningkat  

Bantuan subsidi pendanaan darah leukodepleted pertama kali diterapkan Pemkab Kotim di Kalteng. ”Baru Kotim yang memberikan subsidi pendanaan darah leukodepleted. Kalau di daerah Jawa sudah banyak pemda-nya yang memberikan bantuan subsidi darah leuko,” katanya.

Ali menjelaskan, sebenarnya pasien thalesemia yang terdaftar aktif sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah ditanggung BPJS Kesehatan.Mulai dari layanan transfusi darah dan pengobatan gratis ditanggung.

”Pasien thalesemia melakukan tranfusi darah selama seumur hidup. Bagi masyarakat yang mampu mungkin tidak jadi masalah, tetapi bagi yang masyarakat yang tidak mampu tentu ini berat. Sebenarnya biaya transfusi darah dan pengobatan sudah ditanggung BPJS, tetapi untuk mendapatkan darah leuko tidak sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Sebagai informasi, harga darah leukodepleted Rp600 ribu per kantong. Tarif standar darah untuk pasien thalesemia yang ditanggung BPJS Kesehatan hanya Rp250 ribu. Sisanya, Rp 350 ribu ditanggung secara mandiri.



Pos terkait