Dalam sebulan, UDD PMI Kotim memerlukan 900 kantong darah. Satu plastik kantong darah dibanderol Rp90 ribu. Setiap kantong berisi tiga plastik untuk kantong sel darah merah atau packed red cell (PRC), trombosit atau thrombocyte concentrates (TC) dan plasma darah atau fresh frozen plasma (FFP).
Yuendrie menjelaskan, setiap darah yang ditransfusikan ada yang dalam bentuk utuh (whole blood) dan ada yang melalui proses pemisahan komponen darah, seperti sel darah merah yang menjadi komponen darah yang paling sering ditransfusikan. Sel darah merah berfungsi mengalirkan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh serta membuang karbon dioksida. Ada pula yang dinamakan sel darah putih atau leukosit yang menjadi salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh dan berperan penting dalam melawan infeksi.
Selain itu, komponen darah lain yang dapat ditransfusikan adalah trombosit yang berperan menghentikan perdarahan dan plasma darah yang bersifat cair dan mengandung faktor pembekuan protein, vitamin, kalsium, natrium, kalium serta hormon.
”Darah itu terdiri dari beberapa komponen yang dinamakan sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah. Tetapi, ada juga darah utuh tanpa melalui proses pemisahan. Permintaan ini sesuai kebutuhan, kalau seseorang hanya cukup ditransfusi trombosit tidak bisa diberikan darah utuh, karena bisa berbahaya bagi jantungnya. Memang kantong plastik untuk menampung darah itu ada yang harganya Rp70 ribu tetapi, kami ingin menggunakan plastik kualitas terbaik, sehingga harganya Rp90 ribu per kantong,” katanya.
Demi menjamin pasokan ketersediaan darah, UDD PMI Kotim selalu menyediakan stok darah trombosit. Namun, permintaan trombosit tak dapat dipastikan jumlahnya.
”Setiap hari UDD PMI Kotim harus memastikan stok trombosit selalu tersedia. Tetapi, permintaannya tidak menentu. Di tahun 2022, kami hitung-hitung dari produksi trombosit yang terpakai hanya 30 persen dan 70 persennya buang, karena trombosit hanya bertahan lima hari, sementara kami harus terus menyiapkan stok ketersediaannya selalu ada setiap hari. Kerugiannya cukup besar sampai puluhan juta,” ujarnya.