Ketika Ratusan Pegawai di Kecamatan Parenggean Mendadak Dites Urine

Lima Orang Dinyatakan Positif, Sanksi Berat Menanti jika Terbukti Pakai Narkoba

tes urine pegawai parenggean
TES URINE: Pegawai di Kecamatan Parenggean mengikuti tes urine yang dilaksanakan mendadak, Rabu (10/8).

”Peredaran dan penyalahgunaan di Kotim sangat memprihatinkan dan menjadi perhatian pemerintah. Kami ingin semua pegawai di Pemkab Kotim bersih dan terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Kami akan upayakan agar tes narkoba yang baru pertama dilakukan di Kecamatan Parenggean juga dapat dilaksanakan di kecamatan lainnya, sehingga dapat mendeteksi pegawai agar tidak menyalahgunakan narkoba sebagai pemakai, apalagi sebagai pengedar,” ujarnya.

Camat Parenggean Siyono menjadi ASN pertama yang melakukan pemeriksaan tes urine. Dilanjutkan sekretaris camat beserta staf dan pegawai lainnya. ”Ini kegiatan yang bagus dan saya sangat mendukung program BNK Kotim untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba terhadap pegawai di Kecamatan Parenggean dan kecamatan lainnya,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Sesuai data, yang mendaftar mengikuti tes urine hanya ada 375 orang. Jumlah itu telah melebihi target, karena ada sejumlah tekon yang bertugas di Kecamatan Tualan Hulu yang ikut bergabung, sehingga ada 397 orang yang dites.

Baca Juga :  Bayar Zakat Tak Perlu Menunggu Malam Takbiran

”Khusus untuk ASN dan tekon di Kecamatan Parenggean, masih ada tiga orang yang belum ikut tes karena tidak hadir. Dua orang sudah mengabari saya karena ada kegiatan di Sampit, sedangkan satu orang tidak ada kabarnya dan sudah dihubungi tetapi tidak diangkat,” ujar Siyono.

Meski demikian, Siyono memastikan tiga pegawai yang belum melakukan tes narkoba akan tetap diperiksa. ”Awalnya sempat mau didatangi ke rumah masing-masing untuk langsung diperiksa. Tetapi, dua orang sedang ada urusan dengan BKD di Sampit dan satu orang lagi tidak bisa dihubungi. Nanti akan kami panggil dan tetap diperiksa,” tambahnya.

Mengenai lima pegawai yang hasil tes urinenya dinyatakan positif, akan ditindaklanjuti lagi. Apakah yang bersangkutan benar-benar menyalahgunakan narkoba atau tidak. ”Apakah karena yang bersangkutan memang murni menggunakan narkoba atau mengonsumsi obat tertentu lantaran sakit atau ada resep dokter,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait