“Saya juga heran, dalam bulan ini sampahnya memang banyak terus. Padahal, sampah di depo diangkut setiap hari, hanya saja karena keterbatasan armada sehingga pengangkutan sampah yang biasa dilakukan pada pukul 05.00 bergeser ke siang, antara jam 12 atau jam 2 siang,” ujar Uda.
“Baru juga di antar ke TPA, pas kembali kesini sampah sudah banyak lagi, kalau kami selama ada armadanya angkut terus,” ucapnya.
Depo Mini Sehati 02 memiliki kapasitas tampung 270 meter kubik atau setara 45 ritase, Dalam kondisi normal terangkut dua rit per hari.
Di masing-masing depo ada petugas yang berjaga, namun tidak setiap saat petugas itu di lokasi. Sering kali ketiadaan petugas jaga membuat masyarakat membuang sampah dengan dilempar dari jalan.
“Kalau ada petugasnya diarahkan, masyarakat mau saja membuang sampahnya ke dalam, tapi kami kan tidak setiap saat ada, bisa saja pas lagi keluar, kalau melihat tidak ada petugas sampahnya dilempar,” ujar Uda.
Oleh karena itu dirinya berharap masyarakat mau sedikit masuk kedalam depo untuk membuang sampah. Karena kapasitas di depo tersebut masih cukup untuk menampung sampah masyarakat sekitar.
Berapa pekan belakangan ini sampah di sejumlah depo meluber hingga ke jalan. Akibatnya, merusak pemandangan. Selain itu, warga juga terganggu dengan bau busuk dari sampah yang berasal dari limbah rumah tangga. Kondisi tersebut menjadi perhatian Bupati Kotim Halikinnor. Kamis (21/7) lalu, bupati meninjau Depo Sampah Sehati 02 Jalan Tatar Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Bupati menginstruksikan dinas terkait untuk penanganan sampah dan pengelolaan sampah atau pengangkutan dilaksanakan secara maksimal tidak boleh terhenti, harus dalam kondisi bersih, sesuai dengan visi misi Kotim yang salah satunya Sampit bersih.
Guna penanganan sampah di wilayah ini, Pemkab Kotim akan memprogramkan pengadaan alat berat berupa dua unit loader, masing-masing untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kecamatan Baamang.
“Kita akan memprogramkan, mudahmudahan di perubahan nanti kita akan pengadaan loader, minimal satu di Baamang dan satu di Ketapang,” kata Halikinnor.