Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kotim Kaspulzen Heriyanto mengatakan, ada tiga ribu kubik material agregat kelas B yang sudah diturunkan dari bantuan perusahaan untuk perbaikan lingkar selatan. Namun, material agregat yang terpakai sebanyak 2.800 kubik. Sebanyak 200 kubik disimpan untuk stok apabila ada kerusakan di kemudian hari.
”Kebutuhan untuk penanganan jalur lingkar selatan ini 4.000 kubik. Tetapi, material yang kami terima dari perusahaan baru 3.000 kubik, yang dipakai 2.800 kubik untuk menangani perbaikan jalan di sepanjang 2 km. Sisa 200 kubik untuk stok. Kami irit-irit penggunaannya agar apabila terjadi kerusakan dapat segera diperbaiki,” ujarnya.
Kaspulzen menambahkan, perbaikan jalan dengan penimbunan agregat kelas B ini diperkirakan mampu bertahan sekitar tiga bulan.
”Perkiraan sampai akhir tahun Desember ini jalan masih bertahan. Kalaupun ada kerusakan, alat berat kami siaga dan stok material yang disimpan bisa dipakai, sehingga jalan tetap bisa fungsional,” ujarnya. (hgn/ign)