Dia mengharapkan kebiasaan anak-anak ini akan menjadikan mareka sebagai generasi yang memiliki akhlak mulia hingga terciptanya generasi Al-Qur’an. Hal ini penting karena hal tersebut akan menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
Tentunya karakter dan akhlak yang berpedoman pada Al-Qur’an ini sangat penting, karena dalam Islam kedua hal tersebut merupakan bagian penting sebagai penuntun sebagaimana saorang Muslim menjalani kehidupan.
”Misalkan ketika dewasa mereka menjadi pengusaha, mereka adalah pengusaha yang berpandu kepada Al-Qur’an, kalau seadaianya mereka menjadi pedagang, pejabat pemerintah ataupun karyawan swasta, mereka juga menjadikan Al-Qur’an sebagai penuntun setiap pekerjaan,” ucapnya.
Dengan melihat tantangan di masa mendatang, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Al-Qur’an ini tidak hanya untuk kebutuhan anak-anak pada saat ini saja, akan tetapi hal tersebut akan menjadi kebutuhan mereka di masa mendatang.
Alasan inilah yang mendorong Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Darul Amin, untuk mengajak anak-anak yang ada di tempat ini mencintai Al-Qur’an yang tidak sebatas sebagai transfer ilmu agama, tetapi juga sebagai landasan moral dan etika yang kokoh.
”Saya percaya kalau anak-anak dan generasi kita ini mencintai Al-Qur’an, mereka akan memiliki fondasi kuat untuk menjadi karakter yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi umat di masa mendatang,” katanya. (***/ign)