Masa Depan Car Free Day di Taman Kota Sampit

Disiapkan Jadi Ruang Budaya dan Edukasi, Bakal Ada Pertunjukan Musik

cfd taman kota sampit
PEMANTAUAN: Plt Kepala Dishub Kotim memantau kegiatan CFD di Taman Kota Sampit, Minggu (11/5/2025).

Suasana Car Free Day (CFD) di Taman Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), selalu ramai. Setiap Minggu pagi, ratusan warga tumpah ruah di kawasan jantung kota ini.

YUNI PRATIWI, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Akhir pekan dimanfaatkan sebagian warga Sampit untuk berolahraga, bersantai, atau sekadar menikmati suasana bebas kendaraan di Taman Kota Sampit. Car Free Day menjadi sarana tepat bagi warga melepas penat.

Ke depan, kegiatan rutin itu bukan hanya sekadar ajang menyehatkan badan. CFD Sampit dirancang menjadi ruang budaya sekaligus ruang edukasi hidup sehat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kotim Raihansyah mengatakan, pihaknya tengah menyusun konsep pengembangan CFD agar lebih variatif dan memberi dampak lebih luas bagi masyarakat.

Salah satu gagasan yang tengah dimatangkan adalah menghadirkan pertunjukan musik jalanan dan atraksi budaya lokal di beberapa titik sepanjang area CFD.

Baca Juga :  Gotong Royong Masyarakat Perbaiki Jembatan Kayu di Desa Batuah

”Kami ingin menambah warna. Tidak sekadar berolahraga, warga bisa menikmati musik akustik atau pertunjukan tradisional sambil berinteraksi. Konsep ini sekaligus mengedukasi masyarakat soal pentingnya melestarikan budaya lokal,” ujar Raihansyah saat meninjau kegiatan CFD, Minggu (11/5).

Untuk merealisasikan rencana ini, Dishub akan menggandeng sejumlah instansi, seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan.

Penataan pedagang juga menjadi salah satu fokus agar area CFD tetap tertib dan estetis. Standarisasi tenda dan zonasi pedagang menjadi opsi yang dipertimbangkan.

”Penataan yang rapi bukan hanya membuat suasana nyaman, tapi juga bagian dari edukasi lingkungan. Kita ingin menciptakan ruang publik yang sehat, bersih, dan berbudaya,” katanya.

Tak hanya itu, Dishub juga membuka peluang memperluas cakupan area dan waktu CFD, menyesuaikan dengan animo masyarakat yang terus meningkat.

”Harapannya, CFD ini menjadi ruang publik mingguan yang multifungsi: menyehatkan, menghibur, sekaligus mengedukasi. Dan yang tak kalah penting, menjadi panggung pelestarian budaya kita sendiri,” kata Raihansyah. (***/ign)



Pos terkait