Lokasi di Pangkalan Bun Ini Jadi Tempat Sakral Masyarakat Dayak

Pemandian Tepian Bak yang Tak Pernah Kering

pemandian pasir panjang pangkalan bun
DITUTUP: Pemandian Sungai Tepian Bak, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) ditutup sementara, paska tenggelamnya salah satu pengunjung baru-baru ini. (IST/RADAR SAMPIT)

Sungai di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menjadi perbincangan masyarakat. Tempat rekreasi itu baru saja merenggut korban jiwa.

KOKO SULISTYO-radarsampit.com, Pangkalan Bun

Bacaan Lainnya

Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, merupakan desa yang secara administratif berada di jantung Kota Pangkalan Bun. Desa ini berada di pertemuan antara Kota Pangkalan Bun dan Kecamatan Kumai.

Desa Pasir Panjang yang mempunyai luas wilayah 20,200 kilometer persegi tersebut menjadi simbol budaya masyarakat adat Dayak di Kotawaringin Barat. Desa ini terkenal dengan kemajemukan masyarakatnya. Meski menjadi desa yang kental dengan adat dan budaya Dayak, tetapi warga lokal tetap hidup rukun dengan masyarakat pendatang lainnya.

Kehidupan beragama juga sangat harmonis di desa ini, terlihat dari keberadaan masjid, gereja, rumah betang, dan balai Hindu Kaharingan yang saling berdampingan.

Selain keunikan tersebut, desa pasir panjang juga menyimpan destinasi wisata alam yang luar biasa, salah satunya adalah pemandian umum Sungai Pasir Panjang. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa pemandian tersebut merupakan sungai yang selama ini digunakan masyarakat setempat untuk menggelar berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat budaya setempat.

Baca Juga :  Pemancing Diminta Tidak Sembarangan Buang Puntung Rokok

Kepala Desa Pasir Panjang Tamel Otol menceritakan, sejatinya pemandian umum Sungai Pasir Panjang tersebut sejak lama dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan tepian bak.

“Kenapa disebut dengan tepian bak,  karena sebutan bak itu sebagai tempat penampungan getah karet, karena dulu bak penampungan karet berada di tepi Sungai Pasir Panjang, sehingga ketika ada yang menjual getah sadapan karet ditaruhnya di bak yang berada di tepian sungai sehingga disebut tepian bak,” terangnya.

Tepian bak diakuinya mempunyai sejarah yang panjang, yang dulunya sungai tersebut merupakan urat nadi kehidupan masyarakat setempat, baik untuk mencuci, untuk sumber air bersih, dan untuk mandi sehari-hari masyarakat Dayak Pasir Panjang pada zaman dahulu.



Pos terkait