Sebab, lanjutnya, Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson di awal pembukaan sidang Senin (14/2) lalu menyatakan diskor sementara waktu. Dengan demikian, secara aturan tidak bisa dilanjutkan tanpa dijadwalkan ulang di Badan Musyawarah.
Menurut Rimbun, ada partai yang lancang langsung menyelonong ke DPRD untuk menyusun dan menyepakati. Padahal, sudah jelas dan tegas hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh fraksi partai politik yang ditugaskan.
”Ini karena unsur pimpinan atau wakil ketua kurang pengetahuannya dan memaksa keadaan serta ambisi partai, sehingga mereka menabrak aturan. Padahal, menurut kami ini jelas menginjak marwah lembaga. Kami, PDIP belum merasa ada kompetisi,” tegasnya.
Rimbun menyerahkan kepada publik untuk menilai siapa sebenarnya yang melanggar aturan dan hanya sebatas ingin menjalankan ambisi politik yang tidak logis tersebut. Kalaupun hasil AKD tersebut tetap dipaksakan, pihaknya tidak akan mengakui.
”Selain itu, juga sepanjang Ketua DPRD yang pada kedudukan hukum tidak menandatangani dan memberikan cap soal hasil ini, maka susunan AKD yang lama masih berlaku. Perlu diketahui, PDI Perjuangan tidak akan mau diajak menabrak aturan,” ujarnya
Menurut Rimbun, pengesahan yang dilakukan lima fraksi gabungan tersebut akan berakhir sia-sia. Pasalnya, Ketua DPRD Kotim merupakan anggota Fraksi PDI, sehingga jelas menolak penandatanganan hasil reposisi AKD sepihak.
”Biarkan saja mereka. Apa yang mereka lakukan itu akan mubazir. Artinya, kami tetap berpegang kepada SK lama,” tegas Rimbun.
Protes keras juga dilayangkan Demokrat. Anggota Fraksi Demokrat Kotim Anang Kapelius menyesalkan reposisi jabatan AKD yang dinilai jauh dari rasa keadilan. Dia menilai sikap sekelompok pihak yang memboikot Partai Demokrat membuktikan lembaga tersebut sudah tidak ada kebersamaan dan penghargaan antara masing-masing fraksi.
”Selaku kader, saya sangat menyesalkan sekali. Jujur saja, kami bukannya ingin meminta jabatan, tapi setidaknya fraksi lain bisa memandang kami sebagai partai pemenang ke lima di Kotim. Diajak untuk duduk bersama. Ini mereka semaunya saja,” kata Anang.