Pasca Pilpres, hubungan Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto digoyang isu keretakan. Retaknya hubungan di antara partai koalisi rupanya juga dirasa Koalisi Perubahan. NasDem, PKS, dan Demokrat hingga kini belum sepakat melakukan deklarasi bersama. Hal ini sudah diprediksi oleh politisi senior Zulfan Lindan jauh-jauh hari. Ia menganalogikan nama koalisi pendukung Anies bukan Koalisi Perubahan, tetapi Koalisi Berubah-ubah (Detiknews, 21/3).
Perpindahan partai gerindra juga dimungkinan ketika sistem kepartaian terkartelisasi atau non-kompetitif dimana pembentukan koalisi tidak didasarkan pada kesamaan ideologi dan kebijakan maupun perolehan hasil pemilu. Dampak lainnya adalah terbentuk koalisi turah yang melemahkan oposisi sekaligus memfasilitasi perburuan rente oleh elit Partai Gerindra melalui jabatan menteri dalam pemerintahan Jokowi. Menunjukan bahwa perpindahan Partai Gerindra ke koalisi pemerintahan merupakan puncak dari transformasi partai kartel di Indonesia (A. Afdilatalail, 2023)
Tak terlepas dari partai partai yang ada, isu keretakan jokowi dan prabowo sempat menjadi isu hangat di banyak media berita. Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi langsung membantah isu tersebut. Menurut dia, Jokowi dan Prabowo tak bisa diadu domba. Keduanya selalu kompak dan seirama.
“Relasi Pak Jokowi dan Pak Menhan Prabowo solid. Jangan diadu domba. Isu- isu yang mengaitkan Presiden Jokowi dengan dinamika koalisi pemerintahan selanjutnya adalah kurang tepat dan kurang bijak,” menurut Budi, (RM.id,3/4).
Menurut penulis kontra terhadap keretakan politik yang terjadi pasca pilpres. Karena dapat menghambat tercapainya persatuan nasional yang kokoh. Banyaknya partai-partai yang egois dengan mementingkan kepentingan partainya sendiri. Peran penting pemerintah yang seharusnya menjaga ketertiban politik negara. Agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena kepentingan politik beberapa oknum.
Pesan penulis terhadap upaya penataan ulang kebersamaan politik yang retak membutuhkan kesediaan untuk mendengarkan dan memahami sudut pandang yang beragam. Serta komitmen untuk menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau kelompok.