Menjaring Asa Kaum Muda, Kotim 70 Tahun Dinilai Kian Maju, Berharap Lebih Banyak Dirangkul

sampit masa depan
SAMPIT MASA DEPAN: Bayangan dan harapan Kota Sampit di masa depan yang dipenuhi dengan gedung-gedung bertingkat layaknya kota besar dengan konsep smart city. Bundaran di kawasan Polres Kotim menjadi pusat kota. (ILUSTRASI: M FAISAL/RADAR SAMPIT)

Pembangunan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tak bisa lepas dari peran kaum muda. Sebagian besar penduduknya masuk kategori generasi emas, tulang punggung masa depan. Di mata mereka, sudah banyak kemajuan yang dicapai Bumi Habaring Hurung yang tahun ini merayakan hari jadi ke-70 tahun.

radarsampit.com

Bacaan Lainnya
Gowes

Radar Sampit mewawancarai sejumlah pemuda-pemudi Kotim yang masih menempuh pendidikan SMA dan perguruan tinggi dalam sepekan terakhir. Mereka disodori sejumlah pertanyaan seputar Kotim dan pemerintahannya. Termasuk nama sejumlah pejabatnya.

Pertanyaan diajukan dengan wawancara secara langsung, sehingga jawaban mereka murni dari pengetahuan yang dimiliki. Pertanyaan itu untuk menguji sejauh mana mereka mengikuti isu pemerintahan maupun pembangunan yang tengah dijalankan para pimpinan daerah, serta harapan mereka untuk Kotim di masa yang akan datang.

Pelibatan generasi muda dalam pembangunan sangat penting, karena kaum muda memegang kunci masa depan. Menjaring asa para muda-mudi bisa jadi pijakan membangun Kotim lebih baik dengan mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman.

Baca Juga :  Warga Ungkap Dugaan Politik Uang saat Pilkades Serentak

Berdasarkan dana Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim dengan mengacu batas usia muda yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada rentang umur 15-24 tahun, jumlah penduduk muda Kotim tercatat sebanyak 77.257 dari total 432.283 jiwa (17,87 persen). Puluhan ribu kaum muda itu bisa jadi penentu arah pembangunan Kotim di masa depan.

Dari sekitar 20 mahasiswa dan pelajar, sebagian besar kaum muda itu mengenal sejumlah sosok yang memegang kendali pemerintahan maupun kebijakan. Umumnya, narasumber dari kalangan mahasiswa mengetahui nama sejumlah pejabat sampai tingkat kepala dinas.

Sebaliknya, pada kalangan pelajar, nyaris tak mengetahui nama pejabat satuan organisasi pemerintahan daerah (SOPD). Mereka hanya mengenal pejabat utama Pemkab Kotim, yakni Bupati Kotim Halikinnor, Wakil Bupati Kotim Irawati, dan Sekda Kotim Fajrurrahman.

Messa Quraniah Effendi, misalnya. Mahasiswi STIH HR Sampit ini bisa menyebutkan dengan lengkap tujuh nama kepala SOPD di Kotim. Dia juga menyebutkan lengkap nama Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda Kotim lengkap dengan gelar akademisnya.



Pos terkait