Di sisi lain, dia juga menyebut belum ada program pemerintah yang berkaitan langsung dengan anak muda, kecuali Duta Genre, Duta Pariwisata, dan Duta Narkoba. Namun, itu pun memerlukan prestasi dan eksistensi.
”Kenapa pemerintah tidak memberdayakan anak muda yang kerjaannya mengamen di jalan? Sekolahkan mereka, pantau aktivitasnya, buat mereka berubah dan jadi anak muda yang bisa membantu pemerintah,” katanya.
Terpisah, Adjie Putra Aditya, mahasiswa semester 6 Unda Sampit mengatakan, Kotim baru 75 persen sukses. Pemkab Kotim dinilai masih kurang memperhatikan fasilitas yang digunakan masyarakat. Dia mencontohkan Pasar Subuh.
”Itu kan kalau kita lihat pasar kumuh dan masih banyak yang jualan di pinggir yang menghambat jalan. Bagaimana pemerintah mengatasi itu? Bisa saja dengan menata pasarnya, segera menyelesaikan pembangunan Pasar Mangkikit dan menyediakan tempat untuk mereka berjualan dan mengurangi biaya sewa agar mereka tertarik berjualan di dalam,” katanya.
Sementara itu, Farida, pelajar SMAN 1 Sampit mengatakan, kebijakan Pemkab Kotim yang merangkul anak-anak muda salah satunya program Gerbang Mentaya. Hanya saja, program itu menurutnya minim sosialisasi, sehingga banyak yang tidak mengetahui.
Mengenai pembangunan Kotim, Gadis kelahiran Sampit 18 Februari 2006 ini juga menyebut sudah banyak kemajuan. Apalagi dari sisi penerangan yang dinilai sudah mulai bagus. ”Indikator suksesnya sih penerangan ya. Kalau gak terang, apa yang dilihat,” katanya.
Rodiah, Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit mengatakan, pemerintah harus lebih merangkul anak muda. Sebab, anak muda bukannya tidak perduli pada program pemerintah, tapi lebih banyak yang tidak tahu. Padahal, kaum muda juga ingin ikut terlibat.
Mereka juga ingin agar pemerintah lebih banyak bersosialisasi dengan kalangan muda dan hadir di tengahnya. Para pejabatnya juga diharapkan aktif di media sosial.
Terpisah, Messa Quraniah Effendi, Mahasiswa STIH HR Sampit mengatakan, pembangunan Kotim sudah cukup bagus. Jalan-jalan dalam Kota yang rusak sudah mulai diperbaiki dan jalan yang gelap sudah terang. Ditambah lagi pembangunan Terowongan Nur Mentaya yang menambah kesan estetik Kota Sampit.