PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Musim durian tidak lengkap dengan mengunjungi Desa Panahan, Kecamatan Arut Utara, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Pasalnya, saat musim durian ini, masyarakat setempat melakukan tradisi menyandau durian atau menunggu durian jatuh dari pohonnya.
Tradisi ini menarik perhatian Pj Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa yang berkunjung ke Desa Panahan dan Nyandau durian bersama warga.
Kegiatan nyandau durian ini sangat menarik untuk dibuat acara besar pariwisata agar bisa menarik wisatawan dari luar daerah.
Seperti diketahui, bahwa beberapa desa di kecamatan Arut Utara terkenal memiliki potensi kekayaan alam dan hasil buah hutannya, salah satunya ialah buah durian yang sangat digemari oleh masyarakat.
Didampingi Plh. Sekda Kobar, beberapa kepala dinas, camat serta perangkat desa setempat. Pj. Bupati Kobar sangat menikmati pengalaman pertama melaksanakan “Menyandau” bersama masyarakat.
“Ini adalah pengalaman baru bagi saya, dan ini menjadi pengalaman berharga, bagaimana menikmati buah durian yang langsung dari kebun masyarakat,” kata Budi Santosa.
Budi berharap, kegiatan “Menyandau Durian” ini nantinya dikemas lebih baik lagi, mengingat buah durian selain bisa menjadi komoditas, kegiatan Menyandau juga memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang sarat dengan makna.
“Menyandau ini menjadi budaya masyarakat yang harus dilestarikan, tidak hanya di sisi perdagangan memandang durian sebagai sebatas komoditas, namun juga bisa menjadi atraksi pariwisata, dan kedepan harus dikemas lebih baik lagi didukung oleh seluruh stakeholder yang ada,” ungkap Budi.
“Kita lihat tadi bagaimana seluruh warga desa berkumpul di wilayah hutan, saling berinteraksi dan masing-masing tidak saling mengambil buah durian yang bukan menjadi hak nya, ini adalah kearifan lokal dan bisa menjadi pesan yang kuat buat kita semua,” tambah Budi.
Budi juga menilai kegiatan “Menyandau” juga menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya dan kekayaan alam desa Panahan kepada pengunjung yang datang. (rin/fm)