Ketiga, menolak segala bentuk pencurian dan penjarahan karena tidak sesuai dengan budaya dan adat istiadat. Keempat, apabila terjadi pencurian dan penjarahan di lokasi izin Musirawas Group, semua pihak sepakat mengambil tindakan penegakan hukum sesuai peratuan perundang-undangan dan/atau hukum adat yang berlaku.
Kegiatan inipun disambut antusias camat, kepala desa, ketua BPD, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Mereka menyempatkan waktu ke Kuala Pembuang untuk menandatangani pakta integritas.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini dalam hal komitmen bersama untuk menjaga ketertiban, keamanan masyarakat, marwah, budaya dan adat istiadat masyarakat khususnya Desa Terawan sebagai desa binaan dari PT. Musirawas Citraharpindo,” ujar Kepala Desa Terawan Wahyudinor saat hadir ke Kuala Pembuang.
Direktur Musirawas Group Wilayah Kabupaten Seruyan Djunta Marhaendro mengatakan bahwa muspika, kepala desa, tokoh masyarakat, dan manajemen perkebunan sudah bermusyawarah dan bermufakat dalam penyediaan plasma 20 persen bagi masyaraat dalam program fasilitasi pembangunan kebun masyarakat.
Musirawas Group juga berkomitmen melaksanakan kewajiban lainnya sesuai ketentuan perudangan undangan.
”Pembangunan plasma sawit sudah kami laksanakan, memang belum 20 persen dan akan kami penuhi hingga 20 persen. Selama ini hubungan Musirawas Group dengan masyarakat sekitar berjalan dengan harmonis. Kami bersyukur tidak ada aksi-aksi pencurian atau penjarahan. Kami harap situasi ini terus terjaga,” kata Djunta.
Kapolres Seruyan AKBP Priyo Purwanto menyatakan bahwa penandatanganan pakta integritas ini sangat positif, terutama bagi desa-desa sekitar perusahaan.
Di dalamnya terdapat komitmen perusahaan dalam memenuhi hak-hak masyarakat. Di sisi lain, masyarakat juga berkomitmen ikut menjaga kondusivitas di sekitar perusahaan.
”Penandatanganan pakta integritas ini juga untuk memberikan contoh kepada perusahaan lain dan masyarakat, sehingga tercipta hubungan yang harmonis, saling menjaga, dan saling menguntungkan. Saya sampaikan terima kasih kepada bapak-bapak kepala desa, ketua BPD, dan tokoh masyarakat yang bersedia meluangkan waktu untuk kegiatan ini,” ujar Priyo.
