Musirawas Group dan Masyarakat Seruyan Teken Pakta Integritas

Berkomitmen Penuhi Plasma 20 Persen dan Jaga Keamanan Bersama   

pakta integritas
PAKTA INTEGRITAS: Direktur Musirawas Group Wilayah Seruyan Djunta Marhaendro bersama Pj Bupati Seruyan Djainuddin Noor, Kapolres Seruyan AKBP Priyo Purwanto, dan Dandim 1015 Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata, menandatangani pakta integritas dalam rangka menjaga keamanan, ketertiban, marwah budaya dan adat istiadat di rumah jabatan Bupati Seruyan, Sabtu 20 Januari 2024.  

Pada kesempatan yang sama, Dandim 1015 Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata mengatakan, beberapa waktu terakhir terjadi gangguan keamanan di wilayah Seruyan.

Dengan adanya pakta integritas yang digagas Musirawas Group dan masyarakat, diharapkan semua pihak bisa ikut menjaga keamanan sehingga tidak ada lagi kejadian seperti di Bangkal.

Bacaan Lainnya

”Semoga kondisi yang kurang baik bisa menjadi baik. Sedangkan yang sudah baik, bisa kita jaga terus. Kita maunya wilayah aman, perusahaan memberikan hak-hak masyarakat, sedangkan masyarakat ikut menjaga keamanan dan ketertiban. Kami juga berharap kades memberikan arahan kepada masyarakat untuk menjaga keamanan,” pinta Dandim.

Pj Bupati Seruyan  Djainuddin Noor menyatakan, penandatangan pakta integritas ini merupakan sebuah janji dari perusahaan untuk memenuhi hak-hak masyarakat. Hal ini menjadi keuntungan masyarakat untuk mendapatkan hak-haknya sesuai regulasi yang ada.

Baca Juga :  Segini Harta Kekayaan Para Kandidat Pilkada Kotim, Cek Siapa Terkaya dan Termiskin

”Proses untuk mendapatkan plasma sawit sesuai regulasi, tidak bisa instan. Tidak seperti beli beras di pasar, bayar langsung dapat beras. Realisasi plasma perlu proses panjang dan waktu yang lama. Manajemen Musirawas pernah mengajak masyarakat ke pusat sehingga tahu proses tahap demi tahap,” ujarnya.

Djainuddin Noor juga mengakui bahwa insiden di Bangkal membuat Seruyan menjadi sorotan daerah lain. Pemkab Seruyan bersama TNI, dan Polri, mengajak semua pihak untuk menjadikan Seruyan aman sehingga kepercayaan pasar terhadap produk sawit dari Seruyan tetap terjaga.

”Dari jumlah penduduk di Seruyan sekitar 166 ribu jiwa, limapuluh persen penduduknya bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit. Saya tidak bisa membayangkan jika semua perusahaan sawit di Seruyan ini tutup. Bakal ada puluhan ribu pengangguran baru,” ungkapnya.

Untuk menjaga roda perekonomian tetap berputar, Djanuddin Noor mengajak seluruh masyarakat ikut menjaga keamanan dan  menjalin komunikasi dengan arif bijaksana dengan pemerintah maupun perusahaan.

”Jangan sampai kasus Bangkal terjadi lagi. Kehidupan terus berputar, perekonomian juga harus berputar. Jangan sampai salah sangka kepada Pemkab, TNI, dan Polri. Kami semua melangkah demi kebaikan bersama,” ujarnya. (yit)



Pos terkait