Nyali Tinggi Perusak Anak Negeri

Jaringan Pengedar Tak Perduli Gencarnya Operasi Polisi

tersangka narkoba
HASIL TANGKAPAN: Sejumlah tersangka perkara narkoba yang diungkap jajaran Polda Kalteng selama kurun waktu Januari 2023 digiring aparat, Jumat (10/2). (DODI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Gencarnya operasi polisi memberangus peredaran narkoba di Kalimantan Tengah (Kalteng) tak membuat jaringan barang haram itu ciut nyali. Mereka tetap nekat memasok narkoba meski sudah banyak pelaku yang tertangkap dan dijebloskan ke jeruji besi.

Kian eksisnya bisnis perusak anak negeri itu diungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Kalteng Kombes Pol Nono Wardoyo, Jumat (10/2). Menurutnya, selama Januari 2023, jajaran kepolisian se-Kalteng mengungkap 73 kasus narkoba dengan 86 tersangka. Adapun barang bukti yang disita sebanyak 30 butir ekstasi, 1.285,24 gram sabu, dan 2.600 butir obat keras ilegal.

Bacaan Lainnya
Gowes

Nono menuturkan, dari 13 kasus pengungkapan Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalteng, berasal dari enam wilayah, yakni Palangka Raya tiga kasus dengan tiga tersangka dan sabu 219,56 gram, Gunung Mas satu kasus satu tersangka dengan barang bukti 4,82 gram, Kapuas satu kasus satu tersangka dan barang bukti sabu sebanyak 28,42 gram.

Kemudian, Barito Utara satu kasus satu tersangka dan barang bukti 92,09 gram, Barito Selatan satu kasus satu tersangka dan barang bukti sabu 12,09 gram. Paling banyak di wilayah Kotawaringin Timur sebanyak tujuh kasus dengan delapan tersangka dan barang bukti sabu 123,31 gram. Barang haram itu dipasok melalui jalur darat dari Pontianak (Kalbar) dan Banjarmasin (Kalsel).

Baca Juga :  Bupati Kotim: Jangan Ada Pungli di Nur Mentaya!

”Kami berusaha seoptimal mungkin terus menggempur peredaran barang haram tersebut,” tegasnya.

Nono melanjutkan, meningkatnya peredaran narkotika, terutama di Kotim, lantaran pengguna sabu yang juga kian banyak. Rata-rata pecandu masih berusia produktif.

”Polres Kotim itu selama Januari hampir 28 laporan polisi. Artinya, komitmen Polres Kotim luar biasa. Tak hanya Polres, tapi hingga Polsek bisa mengungkap. Memang Kotim dari tahun ke tahun jadi wilayah peredaran tinggi. Kami tidak akan mungkin melakukan pengungkapan tanpa dukungan masyarakat dan pihak lainnya,” kata Nono.

Lebih lanjut Nono mengatakan, jajarannya akan terus melakukan upaya pengungkapan, sehingga lebih banyak menggagalkan peredaran sabu di masyarakat. Di sisi lain, tidak sabu yang beredar bisa saja lebih banyak dari hasil tangkapan kepolisian maupun pihak terkait.



Pos terkait