Pasien Cuci Darah di Kotim Meningkat, Daftar Antre Capai Ratusan Orang

Layanan pasien cuci darah di Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit terus mengalami peningkatan
PELAYANAN: DPJP Ruang Instalasi Hemodialisa RSUD dr Murjani Sampit didampingi dokter pelaksana dan sejumlah perawat usai selesai melayani pasien cuci darah, Rabu (2/3). (HENY/RADAR SAMPIT)

Novita menuturkan, pasien terpaksa harus mengantre menunggu giliran, karena mesin cuci darah belum siap digunakan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk operasionalnya.

”Satu mesin satu orang. Nyawa mereka ya di situ. Meskipun ada unsur kedekatan sekalipun, saya sebagai dokter tetap melayani pasien sesuai standar prosedur, sesuai nomor antrean. Tak ada pasien yang mau menggeser giliran? Jadi, solusinya, kami tetap menerima pasien baru sesuai antrean. Pasien yang akut kami lakukan perawatan intensif sampai kondisi kesehatannya stabil. Setelah stabil, pasien diarahkan rujukan ke faskes lain, sehingga ketika sudah sampai gilirannya, pasien baru kami telepon dan mereka tetap bisa kami layani,” katanya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Novita mengatakan, saat ini RSUD dr Murjani Sampit memiliki 22 unit mesin cuci darah dengan merk Toray TR 8000 dan Gambro AK 98. Namun, mesin yang beroperasi hanya tujuh. Lima mesin untuk menangani pasien reguler, satu mesin menangani pasien cuci darah dalam keadaan Covid-19, dan satu mesin lain untuk berjaga-jaga menangani pasien akut.

Baca Juga :  Hantam Kayu, Kelotok Terbalik, Ibu dan Anak Hilang

Mesin cuci darah lainnya belum dapat digunakan karena masih menunggu visitasi dan penilaian dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Cabang Jawa Timur.

”Untuk membuka layanan baru ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya visitasi dan penilaian dari Pernefri dan kemudan mengurus izin membuka layanan dari Dinkes Kotim. Saat ini kami sedang berproses pindah layanan hemodialisa ke gedung rumah sakit yang baru. Kami sudah siap divisitasi untuk dilakukan penilaian,” kata Novita.

Kendati demikian, rencana visitasi dari Pernefri yang dijadwalkan 25 Februari 2022 terpaksa ditunda. Hal tersebut dikarenakan kasus Covid-19  kembali meningkat, sehingga kungjungan ditunda sampai Covid-19 mereda.

”Oktober 2021 sudah melakukan previsitasi. Sesudah dilakukan penilaian oleh Pernefri, kekurangan yang ada kami lengkapi,” katanya.

Novita mengatakan, Ruang Instalasi Hemodialisa di gedung baru memiliki ukuran 300 meter persegi dengan kapasitas 20 unit mesin cuci darah. ”Total 22 unit mesin cuci darah itu, 20 unit ditempatkan di gedung baru dan mesin sekarang sudah dipindahkan. Dua unit mesin lain khusus untuk pasien cuci darah yang gawat darurat di ruang ICU. Namun, nantinya mesin cuci darah yang akan beroperasi sekitar 18 unit. Operasional mesin difungsikan bertahap, 10 mesin terlebih dahulu sambil menyesuaikan perawat yang ada,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait