Pedagang Keberatan Lokasi Pasar Ramadan

pasar ramadan
DENGAR ASPIRASI: Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati mendengarkan keluhan pedagang kue yang akan berjualan di Pasar Ramadan, area Taman Kota Sampit, Jumat (9/4).

SAMPIT – Pedagang wadai (kue) merasa keberatan dengan pemilihan lokasi di Pasar Ramadan. Tahun-tahun sebelumnya, Pasar Ramadan selalu dibuka di tepian Taman Kota Sampit. Tahun ini, lokasinya di dalam Taman Kota Sampit.

Salah seorang pedagang Rahmati menilai lokasi di dalam taman kurang strategis. Dia khawatir konsumen enggan masuk ke lokasi Pasar Ramadan. “Kalau masuk ke dalam sini, kami pesimis. Omzet kami berkurang,” kata Rahmati.

Bacaan Lainnya

Dirinya dan pedagang lain memohon agar pemerintah memahami jeritan hati pedagang yang kesulitan dalam berjualan.

“Seminggu pertama bisa saja ramai. Tetapi, kalau sudah di pertengahan bulan puasa sepi. Apalagi kami ini menjual wadai yang bertahan hanya sehari. Kami mengharap pembeli sepulang tarawih. Ibarat pembeli menawar Rp 10 ribu, kami jual yang penting bisa balik modal,” katanya.

“Kalau di dalam sini, pembeli malas masuk. Belum parkirnya. Kalau malam setelah tarawih kan pembeli bisa langsung beli naik motor setop di muka lapak seperti tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Klub Malam Wajib Tutup Selama Ramadan, Tapi Tempat Karaoke Non Beralkohol Diperbolehkan Buka

Dirinya pun ragu apabila warga mengetahui area Pasar Ramadan yang diletakkan di dalam Taman Kota Sampit. Apalagi Taman Kota Sampit sudah tutup setahun. Kemungkinan banyak warga yang enggak tahu ada Pasar Ramadan di dalamnya.

Pedagang menyatakan pemkab tak perlu harus memindahkan Pasar Ramadan ke dalam taman dengan alasan mencegah penularan Covid-19 atau mengenalkan wisata Taman Kota Sampit.

“Apa enggak malah menimbulkan kerumunan orang lah kalau Pasar Ramadan dibuka di dalam. Orang jadi banyak yang duduk-dudukan. Kalau di pinggir jalan seperti tahun lalu kan, orang beli bisa langsung pulang,” katanya.

Pemerintah dikabarkan akan menyediakan hiburan di panggung untuk menarik pembeli. “Hiburan apa enggak memancing kerumunan banyak orang? Kami ini setuju saja niat baik pemerintah, asalkan hiburan tiap hari, pemerintah bantu promosikan Pasar Ramadan,” katanya.

“Menangis pedagang ditempatkan disini. Tolonglah Pak Bupati dan Bu Wabup mengerti kami. Pedagang ini niatnya supaya jualan laku. Enggak hiburan juga enggak apa-apa, asalkan lokasinya seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata pedagang lainnya yang sudah berjualan di Pasar Ramadan sejak puluhan tahun.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *