Bandara Haji Asan Sampit memiliki panjang 2.060 meter dengan lebar 30 meter. Lebih pendek dibandingkan Bandara Iskandar Pangkalan Bun yang sepanjang 2.120 meter dengan lebar 45 meter. Bandara Sampit rencananya akan diperpanjang 500 meter dan lebar akan disesuaikan menjadi 45 meter.
Adapun rute penerbangan di bandara tersebut, yakni NAM Air untuk Sampit-Jakarta dan Wings Air untuk rute Sampit-Surabaya. Kemudian, penerbangan lokal lintas kabupaten yang melayani Pangkalan Bun-Sampit-Palangka Raya menggunakan pesawat Cessna Caravan.
Tingginya biaya penerbangan dari Sampit dibanding daerah lainnya di Kalteng, membuat sebagian warga memilih memanfaatkan jasa penerbangan melalui bandara daerah tetangga yang menawarkan tarif lebih murah; Palangka Raya dan Pangkalan Bun. Selain tiket mahal, jadwal penerbangan yang kerap berubah hingga ditunda juga membuat warga sering kecewa.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Kotim Susilo sebelumnya mengatakan, maskapai penerbangan yang terbatas membuat harga tiket pesawat menjadi mahal karena tidak ada saingan. Solusi satu-satunya perpanjangan landasan pacu harus segera dibangun. Jika tidak, layanan di Bandara Haji Asan Sampit semakin sepi dan masyarakat bisa saja beralih lewat Palangka Raya atau Pangkalan Bun demi mendapatkan harga tiket yang lebih terjangkau. (ang/ign)