”Pembangunan drainase khusus di Jalan Batu Berlian menggunakan precast. Dimensinya akan diperbesar dan permukaan saluran drainase yang dangkal akan dikeruk. Precast masih dalam proses pencetakan,” katanya.
Selama proses pekerjaan berlangsung, Taufik meminta maaf pada warga apabila akses jalan yang melintas di Jalan Batu Berlian dan HM Arsyad menjadi sedikit terganggu.
”Pekerjaan ditenggat selesai sampai Desember, karena itu mohon maaf selama pekerjaan berlangsung, akses pengguna jalan sedikit terganggu. Jalan Batu Berlian memang cukup sempit dan Jalan HM Arsyad jalannya juga cukup padat, sehingga kami mengimbau pengguna jalan agar berhati-hati,” ujarnya.
Peningkatan saluran drainase di Jalan HM Arsyad depan RSUD dr Murjani Sampit menelan anggaran sebesar Rp1.042.110.800 dan Jalan Batu Berlian Rp1.137.424.700. Nilai pagu anggaran yang tertera belum termasuk honor tim unit layanan pengadaan (ULP) yang masing-masing paketnya sebesar Rp6.350.000.
Sementara itu, pekerjaan peningkatan saluran drainase yang sudah selesai ditangani berlokasi di Jalan Fatul Jannah dengan anggaran senilai Rp472.323.100 dan nilai honor Tim ULP sebesar Rp4.250.000. Untuk pekerjaan peningkatan saluran drainase di Jalan Menteng II, dianggarkan sebesar Rp377.008.500 dengan nilai honor tim ULP sebesar Rp4.250.000. Secara keseluruhan, penanganan di enam titik ruas jalan rawan banjir itu menelan anggaran Rp4,5 miliar.
”Pekerjaan pembangunan drainase yang sudah selesai di Jalan Fatul Janah dan di Jalan Menteng II pasangan batu kali masih dalam proses pekerjaan,” ujarnya.
Proyek peningkatan saluran drainase di wilayah dalam Kota Sampit tersebut diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir yang sering merendam jalan.
”Pembangunan drainase yang dikerjakan tahun ini semua merupakan titik rawan banjir yang sudah dikaji tim teknis. Dengan dibangunnya saluran drainase, dapat mengatasi persoalan banjir di dalam kota,” katanya. (hgn/ign)