Selama melalui tahapan demi tahapan seleksi, Vania tak pernah meninggalkan aktivitas belajar dan kegiatan OSIS-nya di sekolah. Bahkan, ketika ada kegiatan SMANDA Study Vacation ke Tanjung Kaluang dan Istana Kuning di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat pada 10-13 Desember 2021 lalu, Vania tetap ikut bersama teman-temannya menggunakan bus. Padahal, di hari yang sama dia harus mengikuti zoom meeting.
”Wah, itu repotnya bukan main. Ada saja cobaannya. Saat sampai di Pangkalan Bun, saya enggak bisa ikut ke Tanjung Kaluang karena ikut zoom meeting mengerjakan essay on the spot di dalam bus dalam kondisi panas, karena mesin bus tidak dihidupkan. Ditambah lagi jaringan internet sangat sulit. Dua handphone dan satu laptop semua panas karena zoom meeting di dalam bus,” ujar Vania kepada Radar Sampit.
Vania terpaksa memilih lokasi di dalam bus, karena di luar sedang ada kegiatan yang menimbulkan suara ramai. ”Zoom meeting kan harus on terus. Kalau saya zoom meeting di luar, suaranya ramai karena masih ada kegiatan,” tambahnya.
Keinginannya untuk belajar keluar negeri nyaris saja pupus. Sekitar September 2021, Vania mengalami insiden kecelakaan motor. Rahangnya mengalami pergeseran, sehingga harus dilarikan ke IGD RSUD dr Murjani Sampit.
”Waktu itu lagi buru-buru ke sekolah, kecelakaan. Bukannya sampai ke sekolah, malah sampai ke IGD. Padahal, kejadian itu H-1 sebelum tes wawancara. Jadi, waktu tes wawancara masih pakai alat bantu di leher, karena, rahang sedikit mengalami pergeseran,” ujarnya.
Terlepas dari masa sulit itu, Vania tak menyangka tekad dan keinginannya itu bakal terwujud. Namanya masuk sebagai satu dari 70 pelajar se-Indonesia yang lulus seleksi mengikuti program KL-YES.
”Rasanya tidak menyangka, mengingat proses melengkapi syarat dan berkas pendaftaran sampai mengikuti beberapa kali seleksi itu tidaklah mudah. Ternyata nama saya lolos mengikuti program ini dan saya tidak tahu apa yang akan saya kerjakan kedepannya selama 10 bulan di sana. Namun, persiapan demi persiapan mulai dari belajar bahasa Inggris, memperbanyak informasi tentang pembelajaran di sana dan budaya masih terus saya lakukan,” ujarnya.