Petahana Bakal Tak Terbendung, Pilkada Kotim Kian Dekat, Penantang Kuat Belum Terlihat

halikinnor irawati
ilustrasi Harati

SAMPIT, radarsampit.com – Belum adanya calon penantang Pilkada Kotim yang terang-terangan menyatakan niatnya maju, bakal jadi keuntungan besar bagi petahana apabila maju kembali. Halikinnor-Irawati bakal tak terbendung apabila kembali maju berpasangan, karena penantang tak punya banyak waktu untuk menggalang banyak dukungan.

Ketua DPD Partai Nasdem Kotim Ansen Tue mengatakan, pihaknya belum menentukan arah dukungan politik. Nasdem dengan komposisi tiga kursi hasil pemilihan legislatif berperan besar untuk bisa mengusung calon.

Bacaan Lainnya

”Masih belum ada terjalin dengan siapa pun. Intinya, Nasdem tentu ingin jadi pengusung, bukan pendukung,” tegas Ansen, Kamis (28/3).

Menurutnya, gerakan para tokoh dan calon kepala daerah hingga saat ini memang belum kelihatan. Dia lantas membandingkan dengan pilkada sebelumnya, di mana komunikasi dengan calon sudah mulai dilakukan.

”Pertanyaan yang mendasar ini, apakah ada penantang dari petahana nantinya? Karena sejauh nama yang mencuat, saya lihat belum ada yang  serius. Hanya sekadar lempar bola, sampai hari ini belum ada melihat calon yang sudah penjajakan hingga pembentukan tim,” ujarnya.

Baca Juga :  Begini Pergerakan Arus Mudik Jelang Natal dan Tahun Baru di Sampit dan Palangka Raya

Hal senada disampaikan politikus Golkar Supriadi. Menurutnya, belum ada calon yang serius untuk maju di Pilkada Kotim. Anehnya, petahana pun masih gamang dengan  langkah politiknya untuk maju atau tidak.

”Saya bingung juga. Dari kaca mata politik, calon yang ada di Kotim ini semuanya berani-berani takut. Entah apa kendalanya. Kalau memang mau mencalonkan diri, ya sampaikan ke publik. Mulai gerakkan tim dan relawan. Tapi, nyatanya sampai hari ini khusus Pilkada Kotim itu tidak ada,” ujar Supriadi.

Dia berkesimpulan dengan kondisi saat ini, kemungkinan petahana akan kembali mencalonkan diri dengan lawan politik yang mudah ditaklukkan.

”Dengan waktu yang relatif singkat, akan sulit karena nanti perlu waktu membangun branding politik calon. Kalau munculnya jelang pendaftaran di KPU, kemungkinan bisa menang melawan petahana kecil sekali peluangnya,” ujar Supriadi.

Dia memaklumi alasan calon penantang belum muncul. Hal itu bisa disebabkan kondisi finansial masih meragukan. ”Perlu finansial besar untuk lawan petahana. Kalau hanya modal Rp10-20 miliar, habis untuk tim dan logistik saja, karena saya sendiri sudah mengalami,” katanya. (ang/ign)



Pos terkait