Potensi Bencana Asap di Kalteng Meningkat Akibat Karhutla Terus Mendera

karhutla sampit
TERUS BERJUANG: Petugas berupaya memadamkan lahan yang terbakar di Kabupaten Kotawaringin Timur. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Tidak diketahui secara jelas asal muasal api, namun diduga berasal dari bahu jalan, kemudian merembet ke lahan kosong yang hanya ditumbuhi rumput liar dan beberapa pohon pisang. Anehnya, meski rumput liar sejenis kacang-kacangan itu tampak hijau, namun tetap saja hangus dilumat si jago merah. Api diduga merembet cukup cepat akibat embusan angin kencang di kawasan terbuka itu.

Dian Sasmita, warga Amin Jaya mengungkapkan, kebakaran lahan yang terjadi itu cukup membahayakan. Asap pekat sempat penyelimuti jalan dan mengganggu pandangan pengguna jalan. ”Saya naik motor, harus menepi dulu dan setelah dirasa aman baru melintas, karena api juga membakar rumput liar di bahu jalan,” katanya.

Bacaan Lainnya

Pekatnya asap diduga karena api melumat rumput yang masih basah (hijau) di bagian atas lahan yang merupakan jenis kacang-kacangan, sedangkan rumput bawah yang kering diduga terbakar lebih dulu.

Baca Juga :  Kasus Sekuriti Bunuh Petani Mulai Disidangkan

”Mungkin api ini berasal dari rumput yang kering, kemudian karena api besar akhirnya membakar yang basah (hijau) akhirnya timbul asap tebal dan mengganggu pengguna jalan,” katanya.

Petugas pemadam Kecamatan Pangkalan Banteng sempat kesulitan memadamkan api karena minimnya pasokan air yang mereka miliki. Mobil tangki pemadam yang ada hanya mampu membawa sekitar 4000 liter air.

Selain itu, mereka juga tidak dilengkapi peralatan pelindung diri padahal perlengkapan itu wajib dikenakan saat menjalankan tugas. Namun ternyata itu karena mereka memang belum mendapat fasilitas keselamatan itu.

”Selain pemadaman dengan semprotan air, kami dibantu warga yang memadamkan api dengan sistem gepyok. Itupun pakai tanaman pucuk merah yang masih basah agar api tidka terus merembat,” kata Arifin, salah satu petugas pemadam dari Kecamatan Pangkalan Banteng.

Ia menyebut api sempat berkobar cukup besar karena hembusna angin cukup kencang ditambah lagi dengan cuaca terik yang cukup menyengat. “Pemadaman berlangsung sekitar dua jam, karena harus mengisi air lagi,” tambahnya.

Baca Juga :  Masuk Tiga Besar Cabor Taekwondo, Camat Tualan Hulu Beri Bonus

Kebakaran lahan juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Katingan. Kepala Pelaksana BPBD Katingan Markus mengatakan, pihaknya mendapat laporan warga, api membara di lahan Jalan Soekarno Hatta. Tim gabungan langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api. (hgn/ang/sos/sla/ign)



Pos terkait