Potensi Kecelakaan Capai 78 Persen, Kakorlantas Larang Mudik Nataru Pakai Motor

pernak pernik natal dan arena bermain di bandara soetta
Sejumlah penumpang yang menunggu pesawat bermain di wahana permainan anak serta hiasan Natal di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (15/12/2024). PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menghadirkan area bermain anak dan pernak pernik Natal guna menyambut periode angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Selain di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta juga ada di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. HANUNG HAMBARA/JAWA POS

’’Masing-masing wilayah memaparkan strategi dalam mengantisipasi pergerakan masyarakat selama Operasi Lilin,’’ jelasnya.

Dalam TFG, Korlantas mendapatkan informasi dan simulasi prediksi peningkatan volume kendaraan selama Nataru. Dengan begitu, bisa dilakukan berbagai langkah akurat merespons peningkatan volume kendaraan. ’’Semua antisipasi dilakukan,’’ urainya dalam keterangan tertulisnya kemarin (15/12).

Bacaan Lainnya

Nataru di Tengger

Perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) tahun ini bertepatan dengan peringatan Wulan Kapitu, tradisi sakral masyarakat suku Tengger. Event itu berlangsung sebulan penuh, mulai 29 Desember 2024 sampai 28 Januari 2025.

Untuk menghormati tradisi Megeng atau Pati Geni dalam Wulan Kapitu, kawasan Kaldera Tengger akan ditutup selama dua hari. Mulai Minggu (29/12) pukul 15.00 hingga Senin (30/12) pukul 23.59. Selama dua hari itu, tidak boleh ada aktivitas wisata. Juga tidak boleh ada operasional hotel, homestay, atau restoran.

Baca Juga :  Lakalantas di Trans Kalimantan Renggut Nyawa Perempuan

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin menyatakan, momen Nataru biasanya menjadi salah satu puncak okupansi bagi pelaku usaha di kawasan Bromo. Karena itu, penutupan sementara untuk Wulan Kapitu memberikan tantangan tersendiri.

’’Tahun ini berbeda karena ada aturan penutupan saat Pati Geni. Banyak hotel yang sudah menerima booking jauh hari harus membatalkan reservasi dan mengembalikan uang tamu untuk tanggal tersebut. Tentu ini memengaruhi pendapatan kami meski hanya berlaku dua hari,” ujarnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto menjelaskan, Wulan Kapitu adalah bulan sakral yang dimaknai sebagai waktu introspeksi diri dan membersihkan jiwa. Tradisi Pati Geni adalah hari saat masyarakat Suku Tengger tidak boleh menyalakan lampu, keluar rumah, atau membuat kegaduhan.

’’Ini mirip dengan Nyepi, tetapi dengan istilah dan waktu yang berbeda. Selama Wulan Kapitu, warga juga menjalankan puasa mutih,” jelas Bambang.

Dia menambahkan, selama ritual berlangsung, seluruh tempat umum, hotel, dan homestay diimbau menghentikan aktivitas yang bersifat ramai. Misalnya, pertunjukan musik, penggunaan knalpot brong, dan bunyi-bunyian lain.



Pos terkait