Dirinya pun meminta kerja sama dari masing-masing pemangku kepentingan di daerah, terutama perangkat desa agar dapat melakukan pendataan secara benar sehingga semua pelaku usaha perikanan di daerah dapat terakomodir dalam program ini.
Darliansjah pun kepada para kepala desa itu agar segera melakukan pendataan potensi budidaya ikan Patin, untuk difasilitasi mendorong ekspor Patin. Hal ini menurutnya, ini dikarenakan produksi ikan Patin Kalteng termasuk dalam lima besar produksi Se Indonesia. Untuk itu, potensi budidaya ikan patin ini harus diperhatikan dengan baik karena memiliki potensi besar dalam pemasarannya ke mancanegara, salah satunya ke Arab Saudi.
“Kampung Budidaya atau Lewu Budidaya merupakan salah satu program yang digagas oleh gubernur, agar daerah dapat berinovasi dalam keunggulan bidang budidaya perikanannya. Adanya program Lewu Budidaya ini untuk memastikan bahwa program perikanan dari hulu sampai hilir berada pada satu daerah,”pungkas Darliansjah. (ewa/gus).