”Sertifikat yang dikeluarkan BPN Kalteng tersebut sebenarnya salah objek atau salah sasaran,” katanya.
Menanggapi aksi itu, salah satu kuasa hukum Kementerian Agama RI Arif Sanjaya mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pusat dalam langkah selanjutnya. ”Lagi koordinasi dengan pusat,” katanya. (daq/ign)