PANGKALAN BUN – Lowongan untuk relawan perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sepi peminat. Padahal pengumuman ini telah keluar sekitar satu bulan yang lalu.
Informasi dihimpun, sementara ini hanya ada tiga orang yang mendaftarkan diri. Sedangkan kebutuhan tenaga medis untuk merawat pasien Covid-19 yang dibutuhkan oleh RSSI Pangkalan Bun mencapai puluhan orang.
Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Fachrudin mengakui bahwa pendaftar relawan perawat pasien Covid-19 sangat minim. “Masih minim peminat, hingga saat ini baru ada tiga orang relawan yang mendaftar, padahal kita membutuhkan khusus perawat sebanyak 44 orang,” ujarnya.
Menurutnya ada beberapa faktor penyebab minimnya minat orang untuk menjadi relawan, di antaranya beban kerja yang semakin besar serta faktor risiko yang semakin tinggi.
Padahal insentif yang diberikan kepada relawan perawat pasien Covid-19 terbilang cukup tinggi, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) sebesar Rp7 juta per bulan.
Ia menjelaskan saat ini sumber daya manusia yaitu tenaga kesehatan secara keseluruhan yang dimiliki oleh RSSI berjumlah 352 orang. “Dari 352 tenaga kesehatan 240 di antaranya menangani pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan yang tidak menangani Covid-19 berjumlah 112 orang,” bebernya.
Sementara itu total tenaga kesehatan yang saat ini terpapar Covid-19 ada sebanyak 65 orang, di antara jumlah yang terkonfirmasi positif itu ada yang dirawat di ruang isolasi RSSI Pangkalan Bun dan ada yang menjalani isolasi mandiri. “Praktis sisa tenaga kesehatan yang kita miliki berjumlah 287 orang, dan tidak semua yang menangani Covid-19,” pungkasnya. (tyo/sla)