Meskipun dalam waktu yang singkat mendekati waktu berbuka puasa, Bupati Kotim Halikinnor merespons cepat setiap usulan dari masyarakat yang disampaikan oleh Camat Baamang.
“Terkait perbaikan jalan akan diupayakan dianggaran perubahan, di sini ada pejabat Dinas PUPRKP yang hadir lah ? Tolong dikerjakan perbaikan jalan di gang yang dimaksud, saya berbicara di masjid, jangan sampai lewat dari perubahan enggak digawi,” kata Halikinnor.
Sementara itu, untuk usulan mengenai penataan makam di areal Masjid Syuhada akan ditindaklanjuti Pemkab Kotim.
“Kalau makam ini bisa arahkan ke Bidang Kesar, untuk anggarannya pakai murni atau menunggu anggaran perubahan. Nanti bisa dilakukan pengurukan,” ujarnya.
Halikinnor menambahkan sesuai dengan program Harati, Bupati Kotim akan mewujudkan program Sampit terang. “Usulan penerangan jalan umum itu sudah masuk dalam program kita, ini masih terus kita upayakan realisasinya secara bertahap di tahun ini hingga tahun depan. Saya berharap Sampit terang, bebas banjir bisa terwujud. Mohon dukungannya dari masyarakat,” ujarnya.
Pertemuan demi pertemuan dalam agenda Safari Ramadan ke sejumlah wilayah kecamatan bertujuan untuk mendengar dan mengetahui persoalan apa saja yang terjadi di masyarakat setempat. Usulan dan masukan dari pemerintahan terbawah di tingkat desa hingga kecamatan, elemen masyarakat dan tokoh agama yang ikut hadir diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan dalam prioritas rencana pembangunan.
Selain itu, Pemkab Kotim juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada setiap masjid yang dikunjunginya pada safari Ramadan. Pada kesempatan kali ini, Bupati Kotim menyerahkan bantuan secara simbolis untuk program fardu kifayah berupa mesin alkon, tenda dan souns system dan wireless sebesar Rp 20 juta untuk Masjid Syuhada.
“Ketiga bantuan itu menurut saya penting. Karena saya sering mengantar jenazah, sound system wirelessnya enggak enggak kedengaran, makanya tahun ini kita bantu Rp 20 juta untuk program fardu kifayah,” pungkasnya. (hgn/yit)