Diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Sutriso selama pandemi Covid-19 kebutuhan oksigen di rumah sakit mencapai 200-300 tabung per hari. Sedangkan, jika dibandingkan sebelum masa pandemi 300 tabung kemasan 2000 ml bisa bertahan 3-4 hari untuk melayani pasien rawat inap.
“Beberapa minggu terakhir oksigen yang datang tidak menentu dan sangat terbatas. Beberapa hari ini pasokan oksigen yang diterima rumah sakit hanya 150 tabung,” katanya, kemarin.
Sutriso menambahkan, RSUD dr Murjani Sampit bekerjasama dengan PT Sekawan dan Samator biasanya mendatangkan oksigen 200-300 per hari. “Setiap hari selalu didatangkan, hanya oksigen yang datang tidak sebanding dengan jumlah pasien Covid-19 yang ditangani rawat inap di rumah sakit,” sebutnya.
Porsi ideal menurutnya, untuk saat ini persediaan stok per hari dibutuhkan 500 tabung oksigen. Sekurang-kurangnya didatangkan 300 tabung per hari untuk menunjang pelayanan pasien rawat inap dan pasien Covid-19 serta pasien IGD.
Kondisi ini juga menjadi perhatian Bupati Kotim Halikinnor, yang mengakui saat ini Kotim sedang kesulitan pasokan oksigen. “Kotim saat ini kesulitan oksigen,” sebutnya, Senin (26/7).
Dirinya pun bersama Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin dan Dandim 1015 Sampit Letkol CZI Ahmad Safari didampingi Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kotim Multazam, telah melakukan koordinasi dengan PT. Samator Gas Industri Sampit terkait pasokan oksigen untuk RSUD dr Murjani Sampit, Senin (26/7).
“Untuk rumah sakit sudah menyediakan 150 tabung, itupun tidak cukup, karena PT. Samator mendistribusikan oksigen tidak hanya untuk Kotim. Tapi beberapa daerah lain di luar Kotim,” terang Halikin.
Dirinya memastikan, pemerintah terus berusaha agar stok oksigen untuk medis dan khususnya di RSUD dr Murjani Sampit tetap tersedia. Selain itu sudah berupaya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pihak terkait, agar stok oksigen di RSUD dr Murjani bisa terpenuhi.”Saya sudah menyurati pusat, agar kekosongan oksigen ini dapat segera ditanggulangi,” tukasnya.