Ada sedikit kendala yang saat membantu warga melakukan aktivasi IKD. Seperti email warga yang sudah tidak aktif, jaringan internet, hingga ponsel tidak mendukung untuk aktivasi IKD.
“Ada yang sampai tiga kali ganti email, baru bisa, karena email yang tidak aktif tidak bisa untuk aktivasi IKD. Penggunaan ponsel yang bukan android juga tidak bisa untuk IKD. Di awal-awal bahkan untuk selfie agak sulit, ada yang sampai lima kali baru bisa. Tapi sekarang sudah lebih mudah,” terangnya.
Pihaknya mendorong agar layanan IKD dimaksimalkan sebagai alternatif pengganti KTP-el fisik. Meskipun demikian untuk dokumen fisik masih diperlukan, karena tidak semua warga menggunakan android atau smartphone, terutama bagi yang lansia. (yn/yit)