Sering Kebanjiran, Puskesmas Tumbang Penyahuan Akhirnya Pindah ke Gedung Baru

8 puskesmass
DIRESMIKAN: Bupati Kotim Halikinnor menghadiri peresmian gedung baru Puskesmas Tumbang Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai, Rabu (25/1). (KOMINFO KOTIM)

Terkait dengan listrik, sampai dengan sekarang masih menggunakan genset dan tenaga surya. Jaringan listrik PLN baru masuk ke Desa Tumbang Penyahuan tahun lalu.

“Semoga tahun ini, jaringan listrik dari PLN ini sudah dapat terpasang dan dimanfaatkan oleh Puskesmas Tumbang Penyahuan,” harapnya.

Bacaan Lainnya

Peresmian gedung baru Puskesmas Tumbang Penyahuan dihadiri oleh Bupati Kotim Halikinnor, Sekda Kotim Fajrurrahman, Ketua DPRD Kotim Rinie, Kepala Perangkat Daerah se-Kotim, Camat Bukit Santuai beserta forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam), damang dan DAD Kecamatan Bukit Santuai, Kepala UPT lingkup Dinkes Kotim, Ketua TP-PKK Kecamatan Bukit Santuai, lintas sektor dan kepala desa se-Kecamatan Bukit Santuai. Selain itu juga pimpinan dunia usaha, serta organisasi kemasyarakatan.

Dalam sambutannya Bupati Kotim Halikinnor mengatakan,  pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Salah satunya adalah dengan merelokasi Puskesmas Tumbang Penyahuan yang sering kali kebanjiran.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Bakal Gerilya Atasi Mahalnya Tiket Pesawat di Sampit

“Puskesmas Tumbang Penyahuan telah direlokasi agar  pelayanan kesehatan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak ada kendala,” kata Halikinnor.

Untuk tenaga kesehatannya, termasuk dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan masyarakatnya akan dilengkapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keberadaan puskesmas di setiap kecamatan  mutlak diperlukan, sebagai bentuk dukungan pembentukan kecamatan dan pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.  Bahkan pada kecamatan dengan penduduk yang padat, dikembangkan beberapa puskesmas sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Sedangkan di desa, disediakan puskesmas pembantu dan poskesdes dengan tenaga perawat  atau bidan, sesuai dengan formasi yang ada dan ketersediaan tenaga.

“Sampai dengan saat ini, kita masih terus berupaya memeratakan pelayanan kesehatan dan sektor lainnya ke semua kecamatan dan desa, dalam upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Upaya ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan pemerintah,” tandasnya. (yn/yit)



Pos terkait