Simulasi Makan Siang Gratis, Siswa Senang, UMKM Sebut Uangnya Kurang

makan siang gratis
SIMULASI: Sejumlah siswa melakukan makan siang gratis di SMP 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2/2024). (HANUNG HAMBARA/JAWA POS)

Dia lantas kembali bertanya kepada siswa lain terkait dengan uang jajan yang biasa diberikan orang tua dan dampaknya jika ada program makan siang gratis. Seorang siswa kemudian menjawab uang jajan yang diberikan orang tua setiap hari sebesar Rp 10.000.

’’Dikasih Rp 10.000 per hari, jadi kalau ada makan Rp 15.000, cukup ya. Jadi, uang jajan nggak dipakai buat beli makanan, bisa ditabung,’’ jawab siswa tersebut.

Bacaan Lainnya

Dalam simulasi makan siang gratis kemarin, hanya 4 kelas yang termasuk dalam simulasi. Di sekolah tersebut, ada total 25 kelas.

Mekanismenya yakni para murid membawa kotak makan dari rumah. Kotak makan itu lantas diserahkan kepada kantin yang telah menyiapkan hidangan makan siang gratis.

Setelah itu, kotak makan siap didistribusikan kepada para siswa. Mereka pun mengaku senang jika diberikan makan gratis di sekolahnya. Apalagi, di SMPN 2 Curung, Tangerang, menerapkan sistem full day school.

Baca Juga :  Warteg Berpeluang Dapat Proyek Makan Siang Gratis

Kebanyakan membawa lebih dari satu bekal makanan untuk mengganjal perut hingga sore hari.

Lain siswa, lain UMKM. Jika para siswa mengaku gembira saat diberikan makan gratis, jawaban jujur dan apa adanya dilontarkan oleh salah satu pelaku usaha yang kebagian menyiapkan hidangan.

’’Senang sih pak, tapi kalau Rp 15 ribu mah kurang. Kan apa-apa (harganya) naek,’’ ujar salah seorang pelaku UMKM kepada Airlangga. Mendengar hal itu, Airlangga pun tersenyum.

Ketika ditanya wartawan terkait masukan dari pelaku usaha yang menyebut plafon Rp 15 ribu kurang karena harga bahan pokok naik, Airlangga beralasan hal itu adalah dampak kenaikan harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

’’Karena sekarang kan (harga naik) mau menjelang Lebaran, tap ikan harga turun. Itu itu kan UMKM mencari untung, biasa itu,’’ jelasnya.

Dia menggarisbawahi, plafon Rp 15 ribu hingga saat ini belum diketok. Dia juga enggan memerinci bagaimana mekanisme dan alokasi anggaran terkait program tersebut.

Ingatkan Defisit

Bank Dunia (World Bank) turut memperhatikan program pemberian makan siang gratis. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengingatkan agar program itu dilakukan dengan perencanaan yang matang.



Pos terkait