Siti Hamsiah, Relawan Kemanusiaan dari Kabupaten Seruyan

Menghidupkan Asa Kesembuhan, Ulurkan Tangan untuk Lansia hingga Kaum Duafa

siti hamsiah
DEMI KEMANUSIAAN: Siti Hamsiah bersama putra Suratno dan Sumini yang didampinginya hingga rujukan ke RSUD dr Murjani Sampit. (IST/RADAR SAMPIT)

Uluran tangan Siti Hamsiah juga dirasakan Suratno (56), suami Sumini (40). Dia warga Trenggalek, Jawa Timur. Baru tiga bulan lebih merantau ke Kalimantan. Tepatnya di Desa Tanjung Rangas, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Di desa itu, Suratno dan istri bermukim dalam hutan menjaga kebun milik warga setempat. Bekerja serabutan dari tukang tebas lahan, hingga panen buah kelapa sawit.

Awal November 2022, istri Suratno yang sedang hamil mendadak sakit. Ingin melahirkan. Posisi pondoknya di tengah hutan. Jauh dari rumah sakit bersalin. Dia kebingungan mencari angkutan untuk membawa istrinya. Untungnya ada pikap sedang mengantar bahan bakar minyak melintas di kebun. Sang istri yang mengandung anak kedua mereka itu langsung dibawa ke RSUD Kuala Pembuang.

Bacaan Lainnya

”Jarak tempuh antara tempat tinggal saya dengan Kuala Pembuang sekitar 2,5 jam naik kendaraan,” cerita Suratno, Kamis (17/11).

Baca Juga :  Petugas Dapati Barang Terlarang Napi Lapas Kelas IIB Sampit

Sekitar pukul 20.00 WIB, 3 November 2022, buah hati mereka lahir ke dunia. Diberi nama Muhammad. Namun, bayi itu terdiagnosis Neonatus dengan berat lahir sangat rendah. Kondisi itu mengharuskan sang bayi dirujuk dan dirawat di RSUD dr Murjani Sampit. Ketika itulah Suratno merasa kebingungan.

”Untung saja di Rumah Sakit Kuala Pembuang semua biaya gratis. Tetapi, untuk dirujuk ke rumah sakit di Sampit saya bingung. Jangankan biaya membawa bayi kami ke sana, punya uang untuk makan saja kami sudah bersyukur,” tutur Suratno.

Di saat itulah, salah seorang pegawai rumah sakit memberitahukan tentang sosok Siti Hamsiah. Setelah mendapat nomor handphone-nya, Suratno langsung menghubungi dan meminta bantuan perempuan yang gemar mengenakan jilbab dan gamis hitam itu.

Gayung bersambut. Siti Hamsiah bersedia mendampingi bayi dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit. Suratno dan istrinya lega. Gundah gulana mereka sirna.

”Pokoknya saya dan istri bersyukur dan sangat berterima kasih dibantu relawan (Siti Hamsiah). Jika tidak ada, kami tak tahu lagi harus bagaimana. Semua gratis dan keperluan bayi kami selama di rumah sakit diurus olehnya,” ungkap Suratno yang berharap kondisi kesehatan anak lelakinya itu segera membaik.



Pos terkait