Apabila kondisi masih seperti itu, tidak menutup kemungkinan kebun rotan mereka dan karet akan dibabat habis, berganti dengan tanaman kelapa sawit. ”Karena jadi petani sawit lebih menjanjikan. Harganya saja sudah di angka Rp2.200 di tingkat petani dan pembelinya banyak. Coba kalau rotan, bisa-bisa sulit menjualnya,” katanya. (ang/ign)
Terancam Hilang, Rotan Jadi Komoditas Perkebunan Rakyat Kian Terabaikan
