Teror Asap di Kotim Belum Berakhir

Diduga Kuat Sengaja Dibakar, BPBD Minta Suplai Air SOPD Kembali Digencarkan 

bantuan air padamkan karhutla
Unit penyedia air siaga di Jalan Sudirman km 2 Sampit, memasok air untuk upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan petugas, Minggu (10/9).

SAMPIT, radarsampit.com – Teror asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur belum berakhir. Potensi kembali memburuknya kualitas udara masih terbuka lebar. Amuk api yang kembali terjadi di sejumlah titik, bisa jadi bencana babak kedua yang bakal dialami warga.

Asap yang sebelumnya sempat mencemari udara di wilayah Sampit dan sekitarnya sempat menipis setelah tiga hari berturut-turut diguyur hujan ringan. Tumpahan air dari langit itu belum membantu sepenuhnya menurunkan potensi karhutla. Ketika cuaca kembali panas, api kembali mengganas.

Bacaan Lainnya

Terbukti Sabtu (9/9) lalu, kebakaran hampir bersamaan terjadi di sejumlah titik. Petugas kembali turun, berjibaku melakukan pemadaman hingga malam. Sehari setelahnya, Minggu (10/9), petugas kembali mengerahkan sejumlah unit pemadam ke lokasi yang sama karena api kembali menyala di Jalan Jenderal Sudirman km 2 Sampit.

Melihat dari pola lahan yang terbakar, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Multazam menduga, lahan kosong di sejumlah titik tersebut sengaja dibakar. Apabila memang ada oknum yang sengaja membakar, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk penyelidikan.

Baca Juga :  DPRD Kobar Minta Bonus Atlet Porprov Segera Dicairkan  

Lebih lanjut Multazam mengatakan, pihaknya sangat memerlukan bantuan suplai air dari satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dalam upaya pemadaman. Saat hujan turun pekan lalu, suplai air memang diliburkan.

”Kami memang liburkan aktivasi bantuan air dari SOPD, karena memang ada hujan. Tapi, kondisinya saat ini beberapa titik api kembali muncul. Kami berharap SOPD bisa untuk bantu top up air di lokasi-lokasi kebakaran lahan,” ujarnya.

Jauhnya jarak lokasi yang terbakar dengan sumber air, tambahnya, menjadi salah satu kendala sulitnya pemadaman. Suplai air dari SOPD diharapkan bisa membantu mempercepat proses pemadaman.

”Lokasi yang terbakar banyak yang tidak bisa terjangkau unit yang ada di BPBD. Jarak antara titik api dengan unit untuk melakukan pemadaman memang terbatas, karena sumber air yang sulit didapat di dekat lokasi, sehingga sangat memerlukan suplai air,” katanya.



Pos terkait