Tingkatkan Ketahanan Pangan, PT GSDI-GSYM Bina Kelompok Tani Hortikultura di Desa Sidomulyo

panen demplot timun
PEMBERDAYAAN: Asisten CSR PT GSDI-GSYM Heru Tri Oktavianto saat bersama pejabat Dinas Pertanian Kobar, Kepala Desa, dan Ketua BPD di lokasi demplot Hortikultura binaan PT GSDI-GSYM. (Istimewa)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Tanaman hortikultura memiliki kemampuan produktivitas yang tinggi. Permintaan masyarakat yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan pangan, serta tuntutan ekonomi yang besar, membuat budidaya hortikultura peranan penting di tengah masyarakat.

Kelompok Tani Karya Makmur di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar, Kalteng mulai mengelola lahan seluas 100 meter persegi dengan menanami berbagai jenis produk pangan, seperti sayuran dan buah-buahan.

Bacaan Lainnya

Meski baru dikelola sejak Juli 2024, budidaya tanaman hortikultura ini mulai menghasilkan keuntungan bagi petani.

Keberhasilan penananam itu bermula dari keprihatinan Kepala Desa Sidomulyo, Tukadi akibat banyaknya lahan yang terlantar. Kemduian dirinya mendorong masyarakat untuk berkolaborasi bersama PT Gunung Sejahtera Dua Indah dan Gunung Sejaktera Yoli Makmur (PT GSDI-GSYM).

Hal ini disambut baik oleh perusahaan yang selama program CSR mereka juga fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan dengan memanfaatkan lahan yang ada guna peningkatan ekonomi.

Baca Juga :  Masjid Wahyu Al Hadi Islamic Center Siapkan Takjil dan Agendakan Pesantren Ramadan

demplot hortikultura

“Budidaya hortikultura menjadi alternatif agribisnis yang menjanjikan bagi masyarakat. Karena produktivitasnya tinggi, proses tanam hingga panen membutuhkan waktu yang singkat. Ini menguntungkan dari sisi ekonomi, serta membantu kesediaan pangan masyarakat sekitar,” ungkap Tukadi.

Memasuki bulan September 2024, Kelompok Tani Karya Makmur binaan PT GSDI-GSYM telah menghasilkan lebih dari 200 Kg sayuran yang terdiri dari timun, buncis, dan kacang panjang.

Kolaborasi ini juga didukung oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), juga menghimpun Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Kotawaringin Barat dalam pelaksanaan program ini.

Community Development Area Manager PT GSDI-GSYM, Febriansyah mengungkapkan program budidaya hortikultura menjadi upaya integrasi dalam membangun peranan pertanian dalam kemandirian ekonomi, peningkatan ketahanan pangan serta kelestarian lingkungan.

“Pemberdayaan masyarakat dalam program pertanian non-sawit diharapkan dapat mendorong persepsi masyarakat terhadap eksklusifitas perkebunan kelapa sawit. Tidak melulu sawit, berbagai kegiatan ekonomi kreatif dapat diimplementasikan dalam menyokong program kemitraan antara masyarakat dan perusahaan,” kata Febriansyah.



Pos terkait