Sebelum kejadian, sejatinya tiga anak tersebut sudah ditegur oleh salah seorang warga setempat. Mereka bertiga yang berjalan kaki menuju tepi sungai tersebut sudah mendapat peringatan warga karena kondisi air sedang pasang.
Namun, tiga anak tersebut termasuk dua korban tenggelam, menanggapi dengan candaan dan sambil tertawa. “Saya sudah ingatkan jangan ke sungai karena air pasang dan mereka jawab sambil tertawa bahwa mereka bisa berenang dan dua mengaku tidak bisa berenang,” kata Ari salah seorang warga sekitar di lokasi kejadian.
Tidak berapa lama, salah seorang anak yang ia tegur berlari dan mengabarkan ke warga bahwa dua rekannya tenggelam di sungai.
Sementara itu, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalan Bun, Heru Kristianto mengatakan, berdasarkan keterangan korban selamat, Muhammad Firdaus pada pukul 09.00 WIB, ia bersama dua temannya berada di tepi sungai dengan maksud ingin berenang dengan melompat dari perahu yang tambat di lanting.
”Namun, korban tidak bisa berenang, saat teman korban ingin membantu ikut terseret derasnya arus sungai dengan kedalaman kurang lebih 8 meter,” terangnya.
Untuk diketahui saat ditemukan oleh para penyelam tradisional, kedua korban dalam kondisi berpelukan, kemudian keduanya langsung dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, setelah itu diantar ke rumah dua masing-masing. (tyo/sla)