Waduh! Dermaga Sampit Gagal Diperbaiki karena Status Lahan Belum Dihibahkan

dermaga
PERBAIKAN: Plt Kadishub Kotim Rody Kamislam beserta sejumlah jajaran Dishub meninjau Dermaga Sampit di atas lahan Inhutani, Senin (15/7/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

”Lantai dermaga sudah diperbaiki Mei lalu oleh operator pengelola dermaga. Setelah kami cek lagi, perlu ada perbaikan lagi agar Dermaga Sampit lebih aman digunakan masyarakat,” katanya.

Dari koordinasi tersebut, pihak CV Graha Teknik, CV Putra Mentaya, dan PT Inhutani menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama melakukan perbaikan.

Bacaan Lainnya

”Dua operator kapal feri penyeberangan dan dari PT Inhutani siap membantu. Bahan baku kayu dipersiapkan. Mudah-mudahan secepatnya perbaikan lantai dan pemasangan pagar tepi lekas terpasang. Untuk penerangan saat malam hari, sudah ada satu tiang PJU, tinggal diganti saja bohlamnya,” katanya.

Pantauan Radar Sampit, permintaan masyarakat terhadap kebutuhan kapal feri penyeberangan sangat tinggi. Mengingat Kecamatan Seranau sangat berdekatan dengan Kota Sampit dan hanya dibatasi Sungai Mentaya.

Setiap hari kapal feri penyeberangan yang beroperasi dan dikelola oleh pihak ketiga bisa puluhan kali bolak-balik melayani masyarakat. Untuk saat ini, ada dua kapal feri yang tersedia milik CV Graha Teknik dan milik CV Putra Mentaya.

Baca Juga :  Langkah Pemkab Kotim Memasuki Tahun 2024

Dalam sekali angkut, kapal dapat mengangkut 30-40 unit kendaraan motor. Tarif yang dikenakan sebesar Rp5.000 dengan layanan mulai dari jam 06.00 WIB–18.00 WIB.

Apabila lewat pukul 17.00 WIB, motoris kapal feri penyeberangan menaikkan tarif dua kali lipat menjadi Rp10.000 per unit. Hal itu dikeluhkan masyarakat yang setiap hari pulang pergi ke Sampit-Seranau mengandalkan feri.

”Memang ada wacana untuk menjadikan Dermaga Habaring Hurung sebagai akses menuju Dermaga Seranau. Ini masih dikaji dan diperhitungkan dampaknya. Tidak hanya sekadar mengoperasionalkan, tetapi syarat teknis juga perlu dikaji,” kata Rodi. (hgn/ign)



Pos terkait