Warga Perbaiki Lampu Hias Alun-Alun Istana Kuning

Warga Perbaiki Lampu Hias Alun-Alun Istana Kuning
PERBAIKI LAMPU: Dengan kemampuannya empat warga ini mampu memperbaiki lampu hias di alun-alun Istana kuning yang selama beberapa bulan ini mati, Senin (29/11) malam. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Kisah ini berawal dari keprihatinan pengunjung terhadap lampu hias berukuran besar yang terpasang di sudut alun-alun Istana Kuning yang sejak beberapa bulan ini tidak lagi menyala. Padahal lampu hias itu menjadi salah satu ikon yang menjadi magnet pengunjung untuk datang menikmati kuliner malam di tempat tersebut.

Sejumlah pemuda yang mengunjungi kawasan tersebut berinisiatif memperbaikinya. Awalnya mereka hanya berdiskusi ringan ketika mengetahui kondisi lampu hias berharga jutaan rupiah itu mati dan tidak diperbaiki karena mereka punya kemampuan kelistrikan yang mumpuni. Para pemuda ini merasa berdosa kalau tidak turun tangan memperbaiki lampu hias yang merupakan aset negara itu.

Terlebih di antara mereka secara kebetulan ada yang berprofesi sebagai teknisi lampu, air mancur dan bekerja di sebuah perusahaan jasa. Kemudian mereka bersepakat untuk melakukan pengecekan guna mengetahui apakah lampu hias tersebut rusak atau memang tidak dihidupkan. Namun demikian mereka meminta izin kepada penjaga di kawasan tersebut untuk memperbaikinya.

Perlahan para pemuda ini mulai melakukan pengecekan terhadap arus listrik dan didapati ada kabel kabel yang terputus sehingga lampu hias tidak bisa menyala. “Apa yang kami lakukan adalah wujud tanggung jawab kami untuk turut serta menjaga aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Sayang bila lampu itu rusak dan dibiarkan, tapi yakinlah kami tulus ikhlas membantu tidak ada maksud lain,” kata Murjani Nata, Selasa (30/11).

Baca Juga :  Istri Sedang Hamil, Suami di Lamandau Ini Cabuli Bocah

Setelah dilakukan perbaikan terhadap jaringan kabel yang terputus, dan mengeset ulang timer menyala dan mati otomatis, akhirnya lampu hias tersebut dapat berfungsi seperti semula. Pengunjung dan pedagang lain yang awalnya meragukan kemampuan mereka akhirnya kegirangan dan memberikan ucapan terimakasih.

Ia berharap, agar pemerintah daerah dapat menjaga dan merawat aset-aset yang dimiliki, sangat disayangkan lampu hias yang menjadi ikon taman kota di Pangkalan Bun tidak dilakukan pemeliharaan.

Terlebih untuk membuat satu lampu hias berukuran besar tersebut, tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan, dan bila tidak dirawat dengan baik maka akan mubazir dan buang-buang anggaran. “Saya selaku warga berharap agar instansi terkait dapat melakukan pemeliharaan terhadap aset yang dimiliki, sayang sekali kalau tidak terurus,” pungkasnya (tyo/sla)



Pos terkait