Yelni merupakan korban kedua serangan buaya dalam beberapa tahun terakhir di Sungai Cempaga. Pada 28 Desember 2017 lalu, Basuni, warga Desa Sungai Paring, Kecamatan Cempaga, harus menerima luka jahit di tangannya. Dia diserang buaya berukuran sekitar 4 meter saat turun ke lanting.
Usuf mengaku tidak mengetahui persis penyebab buaya tersebut sampai mengganas. ”Buaya itu biasanya muncul terus di sungai desa kami. Buaya itu kerap melintas hingga muara Sungai Cempaga menuju Sungai Mentaya,” ujarnya.
Selain di wilayah Desa Sungai Paring, informasinya buaya juga menampakkan diri di desa tetangga, Luwuk Bunter. Menurut warga setempat, buaya muncul dan memperlihatkan diri baru beberapa tahun belakangan ini. Padahal, sejak puluhan tahun silam warga tak pernah menjumpai hewan tersebut. (ang/ign)