Warisan Berharga Taufiq Mukri sampai Menutup Mata

Prosesi pemakaman almarhum Taufiq Mukri
PEMAKAMAN: Prosesi pemakaman almarhum Taufiq Mukri diantar ratusan orang yang mengagumi sosoknya selama hidup, Minggu (15/5). (YUNI PRATIWI ISKANDAR/RADAR SAMPIT)

Berdasarkan riwayat hidupnya, Taufiq Mukri lahir di Sampit pada 21 Desember 1952. Dia menikah dengan Fatmawati (almarhumah) dan dikaruniai empat orang anak, yaini Mayor Inf Arseta Sabara yang juga perwira di TNI AD, Lailian Diana, Rina Amalia, dan Tiara Handayani.

Taufiq mengawali kariernya sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) di Pemprov Kalteng pada 1 Januari 1980.  Puncak karier yang didudukinya sebagai PNS adalah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kotim 1 Februari 2008. Taufiq kemudian terjun ke dunia politik dan berhasil duduk sebagai Wakil Bupati Kotim mendampingi Supian Hadi pada 2010-2015 dan 2016-2021.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dibidang politik, almarhum  Taufiq Mukri juga sempat memimpin Partai Persatuan Pembanggunan  (PPP). Pada pemilihan kepala daerah 2010 silam Taufiq mendampingi Supian Hadi untuk mencalonkan diri menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kotim Mereka kompak berpasangan dan menjabat selama dua periode pada 2010 hingga 2020.

Taufiq dikenal dengan politikus yang tidak ambisius. Ketika Supian Hadi terlibat beberapa persoalan saat menjabat, Taufiq justru menjadi pendamping yang selalu  menguatkan. Berupaya mengendalikan roda pemerintahan supaya tetap stabil.

Baca Juga :  Dilintasi Truk Material, Jembatan Kayu Langsung Jebol

Selama sepuluh tahun mendampingi Supian Hadi, Taufiq merupakan sosok yang menjembatani DPRD Kotim dan Supian. Apalagi saat itu esekutif dan legislatif kerap berseberangan. Tangan dingin Taufiq bisa mencairkan suasana melalui sosoknya yang humoris dengan para wakil rakyat.

Setahun terakhir, kondisi kesehatan Taufiq mulai menurun. Dia menderita stroke dan sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit dan dirujuk ke salah satu rumah sakit di Banjarmasin. Setelah pulih, Taufiq kemudian tinggal bersama putrinya di Jakarta hingga akhir hayatnya.

Radar Sampit terakhir kali berjumpa dengan Taufiq saat dia dirawat di RSUD dr Murjani Sampit pada 3 Juni 2021 silam. Ketika itu, Taufiq harus mendapat penanganan medis karena mengalami gejala stroke. Dia dirawat intensif di Ruang Cempaka VVIP Kelas I di lantai 3 RSUD dr Murjani Sampit.

Taufiq yang gemar bercanda dalam kesehariannya, sesekali melempar canda kepada Radar Sampit yang menjenguknya. Kerabat dan keluarga dalam ruangan Taufiq dirawat pun ikut tertawa ringan mendengarnya.



Pos terkait