Sisi humorisnya itu tak hilang meski tubuh tuanya diterjang sakit yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit terbesar di Kotim pada awal Juni 2021 lalu. Orang dari berbagai kalangan datang silih berganti memberi semangat dan doa, serta buah tangan kepada Taufiq Mukri.
Hal itu kian memacu semangatnya untuk segera sembuh. Taufiq nampak semangat menyantap makanan meski dalam kondisi sakit dan suara terdengar kurang jelas. Dia sempat meminta selasih, bubur, dan jus pir. Semua permintaan itu dituruti. Makanan bubur ayam disantap dengan lahap.
”Kalau yang menyuapi Radar Sampit, semangat makannya,” ucapnya.
Sesekali dia kembali bercanda. Ketika ada yang bertanya, setelah sembuh ingin melakukan apa saja, Taufiq dengan santainya menjawab, ”Ingin menikah.” Jawaban itu langsung disambut tawa semua yang ada di ruangan hari itu.
Di usianya yang kian senja, Taufiq masih sering memenuhi undangan minimal satu minggu sekali. Undangan yang datang jarang diabaikan, kecuali karena alasan mendesak. Selamat jalan teladan! (yn/ang/hgn/ign)