Waspada! Banjir Datang Penyakit Rentan Menyerang

banjir
MENGGENANG: Sisa air banjir yang menyebabkan terjadinya genangan, beresiko besar menjadi sarang mikroba yang rentang memicu gangguan kesehatan. (Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo)

HUJAN terkadang membawa berkah. Tapi, juga bisa menjadi bencana. Daya tampung sungai yang tak memadai seringkali memicu banjir.

Tak hanya mengganggu aktivitas. Berbagai gangguan Kesehatan, juga bisa terjadi ketika genangan air berhari-hari masuk kawasan permukiman.

Bacaan Lainnya
Gowes

Berbagai gangguan kesehatan, tidak hanya bisa terjadi ketika suatu kawasan dilanda banjir. Bahkan, setelah air surut sekalipun, ancaman terkena penyakit akibat banjir masih ada.

Sebab, genangan air banjir, bisa saja mengandung mikroba. Beberapa masalah kesehatan, biasanya muncul lantaran mikroba menempel di tempat yang tergenang banjir.

“Wilayah-wilayah dataran rendah yang punya kerawanan bencana banjir, memang cukup rentan terhadap masalah kesehatan,” kata dr. Arif Junaedi, Ketua IDI Kabupaten Pasuruan.

Menurutnya, ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa saja terjadi. Yang paling umum, adalah diare sebagai gejala adanya infeksi bakteri, jamur, maupun virus.

Baca Juga :  Waspada! Daerah Hulu Lamandau Kebanjiran

Salah satu jenis bakteri yang paling sering menyebabkan diare, adalah escherichia coli atau e coli. “Terutama melalui kontaminasi makanan yang dikonsumsi,” imbuh Arif.

Karena itu, jauh lebih baik memang, jika warga terdampak banjir, mendapat bantuan makanan dari luar. Pasokannya disiapkan dari tempat, yang jauh dari lokasi terdampak banjir.

Disamping itu, infeksi kulit juga sangat mungkin terjadi. Seperti halnya diare, penyakit kulit pun, bisa timbul akibat mikroba yang terbawa air.

Namun, yang perlu diwaspadai, adalah virus yang dibawa oleh nyamuk. Mengingat, air banjir bisa menjadi lingkungan yang sempurna, untuk berkembang biaknya nyamuk.

“Akibatnya, bisa terjadi beberapa gejala. Mulai nyeri otot, demam, kelelahan dan sakit kepala,” ungkap dia.

Karena itu, menurut Arif, kebersihan menjadi kunci utama. Agar, berbagai risiko penyakit selama banjir terjadi, bisa diminimalisasi.

Menghindari kontak langsung dengan air, menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan. “Termasuk menjaga kebersihan tubuh, aktivitas fisik dan diimbangi dengan makanan bergizi seimbang,” bebernya. (tom/one)



Pos terkait